Bola.com, Pamekasan - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, resah dengan kepastian kompetisi musim depan. Hingga pertengahan Mei 2023, masih belum ada tanda-tanda kapan Liga 1 2023/2024 bakal dimulai.
Sebelumnya, PSSI menyebut bakal menggelar musim baru pada 1 Juli mendatang. Segala persiapan dilakukan termasuk mengurus izin keramaian untuk satu musim kompetisi.
Baca Juga
Madura United Tegaskan Pemutusan Kerja Christian Rontini Murni Alasan Teknis, Bukan Karena Timnas Indonesia Disingkirkan Filipina
Bawa Filipina Singkirkan Timnas Indonesia, Media Vietnam Samakan Nasib Christian Rontini dengan Ahn Jung-hwan di Piala Dunia 2002
BRI Liga 1: Petik Kemenangan Tanpa Pelatih Kepala, Madura United Ingin Lanjutkan Momentum
Advertisement
Namun, sejauh ini belum ada langkah konkrit yang dilakukan. Pihak klub dibuat menunggu hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Kondisi tersebut membuat pria asal Sumenep itu jengah. Presiden Madura United itu bahkan menuding pengurus PSSI belum bekerja karena hanya memberikan janji-janji surga.
"Sejatinya pengurus PSSI yang sekarang ini belum bekerja. Mereka masih mengumumkan sejumlah rencananya via media sosial. Tak ada yang final, semuanya masih "rencana-akan"," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanpa Konfirmasi Apa pun
Merujuk pernyataan Ketua PSSI, Erick Thohir, beberapa waktu lalu. Praktis, kontestan Liga 1 musim depan hanya memiliki waktu efektif 1,5 bulan untuk mempersiapkan diri.
Namun, yang jadi masalah, klub belum mendapatkan konfirmasi apapun baik dari PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Inilah yang membuatnya sangat jengkel.
"Klub disuruh mempersiapkan dengan cara masing-masing. Mungkin ini terkait kepengurusan PSSI yang sudah tiga bulan pasca-KLB," ucapnya.
"Pengurus PSSI belum terbentuk atau memang mereka masih terus berdiskusi memikirkan bentuk transformasi yang pas sesuai amanat kongres," imbuh pria yang akrab disapa AQ tersebut.
Advertisement
Madura United Kepayahan
Dengan situasi yang tak pasti tersebut, Madura United merasakan betul imbasnya. Klub berjuluk Laskar Sape Kerrap ragu mempersiapkan diri di tengah ketidakpastian jadwal.
"Cuma tolong segera diputuskan karena klub dalam posisi sulit. Rebutan pemain tak terhindarkan. Klub yang tak punya 'orang dalam' di exco benar-benar tak tahu kapan kompetisi ini akan berjalan, formatnya seperti apa," ketusnya.
"Sementara klub yang 'punya exco' sudah bergerak jauh seolah mereka tahu keputusaan PSSI," jelas AQ.
Tetap Optimistis
Walaupun dilanda kebimbangan, pria yang juga menjabat sebagai anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) ini masih tetap yakin dengan kemajuan sepak bola Indonesia.
Walaupun hingga saat ini, tak ada jawaban meyakinkan dari mereka.
"Manajer Madura United aktif menghubungi PSSI, tapi mereka tak punya jawaban pasti. Jawabannya selalu 'minggu depan'," ungkapnya.
"Semoga kompetisi kita akan semakin baik. Saya sangat optimis walaupun masih harus menunggu," tandas pria berusia 57 tahun tersebut.
Advertisement