Bola.com, Jakarta - Piala Asia 2004 menjadi catatan sejarah manis bagi Timnas Indonesia. Pada turnamen yang berlangsung di China itu, Tim Merah-Putih untuk pertama kalinya bisa meraih kemenangan di ajang Piala Asia.
Pada laga pembuka Piala Asia 2004 yang berlangsung di Workers Stadium, Beijing, Timnas Indonesia menang 2-1 atas Timnas Qatar. Kemenangan itu sangat mengejutkan saat itu.
Baca Juga
Deretan SWAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Atlet hingga Supermodel Papan Atas Dunia, Ada yang baru Go Publik Bikin Cegil Patah Hati
Belum Bisa Move On! Kevin Diks Mengenang Momen Perdana Menyanyikan Indonesia Raya di SUGBK
Jay Idzes dan 3 Bek Serie A yang Layak Pindah ke Premier League: Tangguh bak Karang
Advertisement
Firmansyah adalah satu di antara bek andalan Timnas Indonesia pada laga itu. Kepada Bola.com, Firmansyah menceritakan memori yang ia miliki mengenai laga itu.
Pemain yang identik dengan nomor punggung 18 itu merasa Timnas Indonesia diremehkan sebelum laga melawan Timnas Qatar. Bahkan, pelatih Qatar saat itu, Philippe Troussier menurut Firmansyah sempat sesumbar untuk mengalahkan Skuad Garuda dengan skor besar.Â
"Waktu kita diremehkan juga, pelatih Qatar sempat gembar-gembor untuk mengalahkan Timnas Indonesia dengan lima gol," ungkap Firmansyah.Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gol Luar Biasa Ponaryo
Timnas Indonesia membuka keunggulan lebih dulu pada laga ini. Sontekan Budi Sudarsono pada menit ke-26 mampu membungkam para pemain Timnas Qatar.
Satu gol lagi berhasil dicetak oleh Timnas Indonesia pada laga ini. Gol itu dicetak lewat tendangan jarak jauh oleh Ponaryo Astaman.Â
Firmansyah pun ingat betul dengan gol itu. Ia merasa, tembakan jarak jauh memang menjadi salah satu cara untuk membongkar pertahanan Timnas Qatar pada pertandingan itu.Â
"Salah satu cara untuk bongkar pertahanan juga, Ponaryo dan beberapa pemain kita saat itu bisa shooting jarak jauh," jelas Firmansyah. Â
Advertisement
Perlakuan Berbeda
Lebih lanjut, Firmansyah juga menceritakan apa yang dialami skuad Timnas Indonesia selama berada di China pada Piala Asia 2004. Terutama sebelum laga pembuka melawan Timnas Qatar.
Skuad Timnas Indonesia yang saat itu ditukangi Ivan Kolev mendapatkan diskriminasi dari pihak hotel. Mereka diperlakukan berbeda ketimbang para pemain dari negara lain.
"Perlakuakn di sana juga beda dibandingkan dengan tim lain, kita waktu itu memang satu hotel dengan tim-tim lain," tandas eks asisten pelatih Timnas Indonesia U-16 itu.Â