Bola.com, Denpasar - Setelah 32 tahun, medali emas di SEA Games yang dinanti-nantikan akhirnya direbut kembali. Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih emas pada SEA Games 2023, Kamboja setelah menumbangkan Thailand di final yang berlangsung pada Selasa (16/5/2023).
Timnas Indonesia U-22 menggasak Thailand dengan skor 5-2 dalam pertandingan final yang berlangsung di Olympic Stadium, Phnom Penh. Bukan hanya pelatih, ofisial, dan pemain Garuda Muda yang bangga setelah berhasil mempersembahkan emas, tetapi juga keluarga para pemain.
Baca Juga
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa 19 November 2024
Menghadapi China, Kaoru Mitoma Bermodal Pelajaran Penting dari Laga Melawan Timnas Indonesia, Apa Itu?
Erick Thohir: Rumput Terbaik SUGBK ketika Timnas Indonesia Lawan Argentina, Makanya Mereka Mau Bermain
Advertisement
Salah satunya adalah keluarga dari bek tengah Komang Teguh Trisnanda. Ayah Komang Teguh, Merta Jiwa bersama sang istri Kadek Aristawati, dan kakak Komang Teguh yang merupakan mantan pemain Bali United dan Persela Lamongan Kadek Harlem Anggariva sempat nonton bareng dengan kerabatnya.
Nonton bareng tersebut dilakukan di sekretariat SSB Putra Tresna yang merupakan SSB tempat Komang Teguh menimba ilmu sepak bola. Dihubungi Bola.com pada Rabu pagi (17/5/2023), ayah Komang Teguh Trisnanda mengaku terharu dengan perjuangan anaknya tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bikin Bangga
Ia bangga anaknya bisa membantu Timnas Indonesia U-22 meraih emas yang didambakan Indonesia dalam 32 tahun terakhir. Jika ditotal, Komang Teguh juga sempat turut membantu Timnas U-16 meraih gelar Piala AFF U-16 pada tahun 2018 di Sidoarjo.
Ia tidak sendirian. Masih ada Ernando Ari dan Bagas Kaffa yang juga masuk dalam skuad Timnas U-22 di SEA Games 2023 Kamboja. “Saya jujur tegang waktu menyaksikan final kemarin. Ibunya Komang Teguh sampai sering berteriak histeris saat menyaksikan pertandingan,” terangnya.
Menurut Merta Jiwa, yang paling membuat histeris adalah ketika Komang Teguh sering berselisih dengan pemain Thailand. Mungkin karena pertandingan dianggap usai, selebrasi pun dilakukan keluarga Komang Teguh. Namun nyatanya, seantero Indonesia termasuk keluarga Komang Teguh kena prank wasit.
Alhasil, Thailand berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di waktu normal. Pada akhirnya, kemenangan tersebut hanyalah kemenangan yang tertunda.
"Kami sangat bersyukur dan bangga sekali, saya tidak percaya, itu tadi dengan situasi di depan mata hilang, sempat merayakan selebrasi tiba-tiba masih jalan pertandingan dan jadi imbang, terharu, tegang, sempat kecewa karena sempat disamakan, akhirnya Timnas bisa membalikkan keadaan," ungkapnya.
Disisi lain ibu Komang Teguh Kadek Aristawati ikut deg-degan. “Dibikin sport jantung. Tapi saya bangga sekali. Saya mengucapkan terima kasih, support, doa seluruh masyarakat Indonesia. Sangat tegang melihat pertandingan ini, semoga Komang tambah sukses kedepannya," ucapnya.
Advertisement
Jadi Idola Baru
Komang Teguh menjadi idola baru di Timnas Indonesia U-22. Meskipun awal-awal pertandingan bukan menjadi pilihan utama Indra Sjafri, tetapi mental bajanya membuat suporter Indonesia terutama di media sosial begitu mengidolakannya.
Bahkan ada istilah “Terkomang-Komang untuk merepresentasikan ekspresi kekaguman terhadap Komang. Penggalan lirik “Komang” dari Raim Laode juga sering ditulis suporter di kolom komentar akun Instagram pribadi Komang Teguh.
Kapten Borneo FC Diego Michiels pun ikut berkomentar. “Saya mau lihat Komang di Borneo seperti di Timnas. Spartan!! Ngerikkk,” tulisnya. Bagus Kahffi, saudara kembar dari Bagas Kaffa juga ikut berkomentar. “Terkomang Komang,” bebernya.
Dalam beberapa pertandingan, Komang Teguh menunjukkan jiwa Puputan, terutama saat menghadapi Thailand. Ia tidak takut dengan pemain lawan dan justru Komang Teguh berani menghadapi pemain lawan.
Hasilnya Komang teguh mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-95 saat babak perpanjangan waktu. Namun sang ayah tidak mau memikirkannya. Yang penting, Timnas U-22 berhasil merebut emas.
“Kami rayakan dulu. Tapi jujur, kartu merah sangat disayangkan. Yang jelas, saya sebagai orang tua tidak tahu situasi dan kondisi di lapangan sampai dia berkelahi dan tensi tinggi," paparnya.
Pesan Keluarga untuk Komang Teguh
Merta Jiwa selalu berpesan kepada Komang Teguh dimanapun ia bermain agar tidak boleh bertindak arogan di lapangan. Apalagi sampai mencederai pemain lawan. Ia tidak ingin anaknya mengalami hal serupa di dalam lapangan suatu saat nanti.
“Saya sudah sering berpesan kepada Komang, sepak bola biasa ada intrik tapi jangan pernah memulai, pakai tangan, saya yakin Komang tidak akan mulai kalau tidak dipancing, ya mungkin juga karena faktor nasionalisme," bebernya.
Merta Jiwa juga berharap, setelah mendapat emas di SEA Games prestasi Komang di Timnas semakin bersinar dan di Liga 1 bersama Borneo FC. Keluarga pun tak menampik keinginan agar kelak jika saatnya Komang Teguh bisa membela klub tanah kelahirannya.
"Harapan saya sebagai orang tua jika sudah matang, bisa kembali lagi ke tanah kelahirannya, karier di Timnas semakin mentereng, semakin baik. Dan bisa membela Timnas senior kedepannya," tutup Komang Merta.
Advertisement