Bola.com, Jakarta - Aksi baku hantam Timnas Indonesia U-22 dengan Timnas Thailand U-22 di babak final SEA Games 2023 menjadi pusat perhatian beberapa media internasional.
Sejumlah media seperti BBC, Reuters, dan Sky Sports dari Inggris mengangkat tajuk keributan yang terjadi ketika Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand U-22.
Advertisement
"Tawuran massal pecah di final SEA Games," tulis Sky Sports Football di akun Twitternya, @SkyFootball, pada Rabu (17/5/2023).
A mass brawl broke out at the SEA Games final 😳pic.twitter.com/QqtYDb1Ll0
— Sky Sports Football (@SkyFootball) May 17, 2023
Media komunitas olahraga sosial, 433, mengabarkan hasil Timnas Indonesia U-22 kontra Thailand U-22 dengan emotikon tinju. "Dalam berita lain, final SEA Games 2023 adalah kegilaan," ungkap akun Twitter @433 pada Rabu (17/5/2023).
In other news, the final of the 2023 South East Asian Games was MAD 🥊🇮🇩 pic.twitter.com/nEC1avk2SY
— 433 (@433) May 16, 2023
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Laporan Reuters
Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas SEA Games 2023 setelah mengalahkan Thailand U-22 5-2 lewat babak perpanjangan waktu dalam partai puncak di Olympic Stadium, Phnom Penh, pada Selasa (16/5/2023).
Enam kartu merah keluar dari wasit Matar Ali Al Hatmi masing-masing kepada tiga pemain dan dua ofisial Thailand U-22 serta satu untuk personel Timnas Indonesia U-22.
Kantor berita internasional, Reuters, mendeskripsikan kerusuhan itu sebagai "perkelahian di bangku cadangan di pinggir lapangan meningkatkan ketegangan lebih lanjut."
Advertisement
Pemberitaan BBC
Mempublikasikan satu naskah tulis dan satu video, BBC lebih ekstrem lagi dalam mengangkat insiden Timnas Indonesia U-22 menghadapi Thailand U-22.
"Dua perkelahian massal pecah dan empat pemain dikeluarkan dari lapangan dalam pertandingan final sepak bola pria yang kacau balau di Pesta Olahraga Asia Tenggara," imbuh BBC dalam pemberitaannya.
"Saksikan saat final Pesta Olahraga Asia Tenggara antara Timnas Indonesia U-22 dan Thailand berubah menjadi kekacauan, dengan dua perkelahian massal dan empat pemain dikeluarkan dari lapangan," tulis deskripsi video BBC.
Kronologi
Sejumlah ofisial dan pemain Timnas Indonesia U-22 menjadi korban kebrutalan Thailand U-22 seperti manajer Sumardji, pemain Komang Teguh Krisnanda, dan ofisial Tegar Diokta Andias
Kejadian berawal dari selebrasi bench Thailand U-22 ketika Yotsakorn Burapha mencetak gol penyama kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-90+7. Beberapa ofisial Gajah Perang merayakannya dengan berlari ke bangku cadangan Timnas Indonesia U-22.
Aksi provokasi Thailand U-22 itu dibalas ofisial Timnas Indonesia U-22 tatkala Irfan Jauhari mencetak gol ketiga, sekaligus membawa Timnas Indonesia U-22 unggul 3-2 pada menit ke-101 dalam babak perpanjangan waktu.
Keributan pun pecah. Ofisial Thailand U-22 menghajar Tegar habis-habisan. Sumardji bergerak cepat untuk melerai. Namun, pria berpangkat Kombes. Pol itu justru dipukul dan ditarik kubu lawan hingga ambruk.
Advertisement
Banjir Kartu Merah
Masih dalam insiden itu, kiper Thailand U-22, Soponwit Rakyart, berlari dari gawangnya untuk memberikan bogem mentah kepada bek Timnas Indonesia U-22, Komang Teguh Krisnanda.
Buntut dari kekerasan yang dilakukan Thailand U-22 itu, dua ofisial Thailand U-22 dan Soponwit Rakyart dikartu merah wasit Matar Ali Al-Hatmi Qasim dari Oman. Komang Teguh juga diusir keluar.
Wasit Matar Ali kembali mengusir pemain Thailand U-22 dengan memberikan kartu kuning kedua bagi Jonathan Khemdee pada menit ke-102 dan Teerasak Poeiphimai pada menit ke-118.
Bola.com di Kamboja
Advertisement