Bola.com, Bangkok - Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) memastikan tetap mendukung pelatih Issara Sritaro meski Thailand U-22 gagal meraih medali emas SEA Games 2023. Presiden FAT, Somyot Poompanmoung, menyebut masa depan Issara Sritaro masih aman.
Thailand gagal meraih medali emas SEA Games 2023 setelah kalah 2-5 dari Timnas Indonesia U-22 di final. Kegagalan ini menjadi yang kedua secara beruntun di SEA Games sehingga harus puas membawa pulang medali perak.
Baca Juga
Pengakuan Pelatih Filipina, Beruntung Bisa Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 usai Mempermalukan Timnas Indonesia
Anak Baru di Timnas Indonesia Minta Maaf Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Ini Bukan Hasil yang Kami Inginkan
Saking Senangnya Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024 dengan Mengalahkan Timnas Indonesia, Kapten Filipina: Saya Nggak Bisa Berkata-kata!
Advertisement
"Untuk masa depan Issara Sritaro sebagai pelatih U-22, tetap kami dukung seperti semula," kata Somyot Poompanmoung seperti dikutip SMM Sport.
Meskipun gagal meraih medali emas SEA Games 2023, Thailand masih menjadi jawara di turnamen tersebut. Sepanjang sejarah, Thailand menjadi tim paling sukses di SEA Games dengan koleksi 16 medali emas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merelakan Jonathan Khemdee
FAT juga memilih merelakan Jonathan Khemdee yang ingin pensiun dari Timnas Thailand. Seperti diketahui, sang pemain mengaku menimbang dua opsi akan kelanjutkan kariernya di Timnas Thailand.
Jonathan Khemdee sedang menimbang ingin cuti selama 2-3 tiga tahun dan Timnas Thailand dan fokus ke klub atau memutuskan pensiun selamanya. Menurut Somyot Poompanmoung, itu merupakan hak sang pemain bila ingin buru-buru pensiun.
"Jonathan ingin memotivasi tim. Akan tetapi, jika Jonathan benar-benar tidak akan bermain untuk timnas, itu adalah haknya," tegas Somyot Poompanmoung.
Advertisement
Meminta Maaf
Somyot Poompanmoung mengucapkan permintaan maaf atas insiden baku hantam yang melibatkan pemain hingga ofisial pada final SEA Games 2023 melawan Timnas Indonesia U-22, Selasa (17/5/2023) malam WIB. Menurut Somyot, insiden itu mencoreng wajah sepak bola Thailand.
"Asosiasi menyampaikan kekecewaan dan permintaan maaf atas tawuran di luar lapangan yang terjadi selama pertandingan. Gambaran yang muncul dihadapan penonton, baik di lapangan maupun penonton sepak bola di seluruh dunia, telah menimbulkan kerugian besar buat Timnas Thailand," kata Somyot Poompanmoung seperti dikutip Matichon.
"Terutama tim pelatih dan staf yang dianggap personel yang harus menjaga citranya sebagai wakil rakyat Thailand. Setiap menit tugas harus menyadari kedewasaan toleransi mereka terhadap godaan yang baik di bawah persaingan dengan tekanan tinggi," tegas Somyot Poompanmoung.
AFC Kecewa
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengecam aksi baku hantam yang terjadi antara Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di final SEA Games 2023. AFC mengaku kecewa dengan aksi kekerasan tersebut.
"AFC kecewa dengan insiden yang tidak tertib di final sepak bola SEA Games 2023," bunyi pernyataan AFC seperti dikutip Reuters.
"AFC menggarisbawahi pentingnya fair play, saling menghormati, dan sportivitas, dan mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap semua tindakan kekerasan semacam itu," jelas pernyataan tersebut.
Advertisement
Serius Investigasi
Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) menunjukkan komitmen dalam penyelesaian insiden tawuran antara Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di final SEA Games 2023.
Menurut laporan Matichon, FAT menunjuk Letnan Jenderal Amnuay Nimmano sebagai Ketua Panitia Investigasi Pencari Fakta dalam insiden tersebut.
Keseriusan FAT untuk memecahkan dan menyelesaikan insiden tersebut karena dianggap sudah mencoreng citra Thailand sebagai negara dan sepak bola.
Letnan Jenderal Amnuay Nimmano disebut sudah mulai mencari bukti-bukti tawuran antara Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di final SEA Games 2023.
Sumber: SMM Sport, Matichon