Bola.com, Bangkok - Media Thailand, Thai League Central, mengabarkan bahwa Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) sudah menjatuhkan hukuman bagi anggota Timnas Thailand U-22 yang melakukan pengeroyokan terhadap Timnas Indonesia U-22 di final SEA Games 2023 beberapa waktu lalu.
FAT memberikan sanksi kepada dua pemain Timnas Thailand U-22 dan tiga asisten dari pelatih Issara Sritaro.
Baca Juga
Shin Tae-yong Panggil Striker Muda PSS Hokky Caraka ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Situasinya Kritis, Persis Solo Keberatan Lepas Zanadin Fariz ke TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Ketatnya Persaingan Masuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Dari 122 Pemain Liga 1 Hanya 33 Dipanggil Shin Tae-yong Ikut Seleksi
Advertisement
Dua pemain Thailand U-22 yang mendapatkan hukuman itu adalah Soponwit Rakyart dan Thirapak Prueangna. Keduanya diskorsing selama enam bulan dari panggilan timnas.
Sementara, tiga staf pelatih Timnas Thailand U-22 mendapat hukuman banned selama setahun dari tugas timnas oleh FAT. Ketiganya ialah Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, dan Patrawut Wongsripuek.
"Sanksi berlaku segera," tulis akun Twitter @TL_Central pada Selasa (23/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bentuk Sanksi
"FA Thailand telah melarang tiga staf pelatih Timnas Thailand U-22 yang terlibat dalam tawuran di final SEA Games 2023 selama setahun," ungkap Thai League Central.
"Selain itu, dua pemain Thailand U-22 yaitu Soponwit Rakyart dan Thirapak Prueangna diskors dari tugas timnas selama enam bulan," jelas Thai League Central.
FAT mengumumkan pernyataan resmi dan daftar hukuman kepada dua pemain dan tiga ofisial Thailand U-22 lewat halaman Facebook, FA Thailand, pada Selasa (23/5/2023) pagi WIB.
Advertisement
Pernyataan FAT
"Federasi Sepak Bola Thailand di bawah naungan kerajaan mengonfrmasi sanksi bagi ofisial dan pemain Thailand U-22 melawan Timnas Indonesia U-22," imbuh FAT.
"Komite Investigasi Fakta yang dipimpin oleh Letjen Pol. Amnuay Nimmano telah mengumpulkan barang bukti sejak 18 Mei 2023 hingga 22 Mei 2023."
"Insiden tersebut terus diberitakan oleh media lokal dan internasional selama dan sesudah kejadian itu sehingga merusak citra industri sepak bola Thailand," tulis FAT.
Kronologi
Sejumlah ofisial dan pemain Timnas Indonesia U-22 menjadi korban kebrutalan Thailand U-22 seperti manajer Sumardji, pemain Komang Teguh Krisnanda, dan ofisial Tegar Diokta Andias
Kejadian berawal dari selebrasi bench Thailand U-22 ketika Yotsakorn Burapha mencetak gol penyama kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-90+7. Beberapa ofisial Gajah Perang merayakannya dengan berlari ke bangku cadangan Timnas Indonesia U-22.
Aksi provokasi Thailand U-22 itu dibalas ofisial Timnas Indonesia U-22 tatkala Irfan Jauhari mencetak gol ketiga, sekaligus membawa Timnas Indonesia U-22 unggul 3-2 pada menit ke-101 dalam babak perpanjangan waktu.
Keributan pun pecah. Ofisial Thailand U-22 menghajar Tegar habis-habisan. Sumardji bergerak cepat untuk melerai. Namun, pria berpangkat Kombes. Pol itu justru dipukul dan ditarik kubu lawan hingga ambruk.
Advertisement
Banjir Kartu Merah
Masih dalam insiden itu, kiper Thailand U-22, Soponwit Rakyart, berlari dari gawangnya untuk memberikan bogem mentah kepada bek Timnas Indonesia U-22, Komang Teguh Krisnanda.
Buntut dari kekerasan yang dilakukan Thailand U-22 itu, dua ofisial Thailand U-22 dan Soponwit Rakyart dikartu merah wasit Matar Ali Al-Hatmi Qasim dari Oman. Komang Teguh juga diusir keluar.
Wasit Matar Ali kembali mengusir pemain Thailand U-22 dengan memberikan kartu kuning kedua bagi Jonathan Khemdee pada menit ke-102 dan Teerasak Poeiphimai pada menit ke-118.
Yuk Ikutan Tebak Kuis Juara Liga Champions
Advertisement