Bola.com, Jakarta - Kurnia Meiga telah mendapatkan pertolongan dari Ketua PSSI, Erick Thohir. Lantas, penyakit apa yang didera mantan kiper Arema FC dan Timnas Indonesia itu?
Erick Thohir menepati janjinya untuk memberikan bantuan kepada Kurnia Meiga. Pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI itu sudah mengirimkan dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
Advertisement
Namun, Erick Thohir tidak bisa mengungkapkan penyakit Kurnia Meiga. Pimpinan PSSI berusia 52 tahun itu menyerahkannya kepada dokter dan keluarga sang penjaga gawang.
"Itu bukan wilayah saya yang bicara. Nanti itu dokter dan keluarga yang berbicara. Saya tidak mau intervensi sampai di situ," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyakit Mata Serius
Sebelumnya, pada 2021, Gilang Widya Pramana yang ketika itu menjadi Presiden Arema FC menjelaskan bahwa Kurnia Meiga menderita penyakit mata yang membuat sang kiper harus pensiun dini dari sepak bola.
Terakhir kali Kurnia Meiga jatuh bangun dalam menyelamatkan gawangnya ialah ketika membela Arema FC melawan Barito Putera di Liga 1 2017 pada 23 Agustus 2017.
"Banyak yang request Kurnia Meiga untuk menjadi kiper Arema FC lagi. Tapi, kondisinya dia terganggu fungsi penglihatan," imbuh Gilang Widya medio 13 Juni 2021.
"Jadi dipastikan, dia tidak bisa bermain sepak bola lagi. Meski sudah tidak dapat beraksi, setidaknya dia masih bisa berkontribusi untuk Arema FC. Enaknya, Si Entong ditempatkan di bagian apa?" tulis Gilang Widya bertanya.
Â
Advertisement
Rencana PSSI
Berkaca dari kasus Kurnia Meiga, Erick Thohir berencana untuk membentuk Perseroan Terbatas (PT). Tujuannya, demi memberikan bantuan kepada mantan pemain nasional yang kehidupannya memprihatinkan.
"PSSI sudah pernah punya PT yang namanya Garuda... Saya lupa. PT itu nantinya 95 persen saham akan dimiliki PSSI, tidak ada individu. Tidak ada saya. Nah, lima persennya dimiliki yayasan," jelas Erick Thohir.
"PT itu mengomersialkan sepak bola yang ada di PSSI. Boleh kan? Kenapa lima persen saham dimiliki yayasan? Satu di antaranya kami sudah bersepakat dengan Exco, pencairan dana untuk membantu pahlawan sepak bola yang kekurangan."
Bantuan
"Jadi, ada yayasan, ada PT juga. Dalam dua hingga tiga pekan lagi akan jadi. Contoh-contoh seperti Kurnia Meiga akan kami dorong. Kami meminta klub supaya semua pemainnya mempunyai BPJS. Yang tidak, akan kami hukum klubnya."
"Jadi, Kurnia Meiga sepertinya sudah cek di rumah sakit secara total. Kemarin kan baru cek awalan. Jadi ke depan, tidak hanya Kurnia Meiga, nanti pelan-pelan kami bantu data siapa pemain nasional yang perlu bantuan. Tetapi, yayasannya jadi lebih dulu."
"Kalau kemarin kan Kurnia Meiga kebetulan sudah masuk media. Kami coba bantu apa yang bisa kami bantu. Tetapi mekanisme yayasan akan lebih berkepanjangan tidak seperti kami individu. Nanti ada waktunya pensiun dari PSSI," kata Erick Thohir.
Â
Advertisement
Menjual Medali
Sebelumnya, Kurnia Meiga terpaksa menjual penghargaan yang pernah diraihnya semasa menjadi kiper Arema FC dan Timnas Indonesia. Total, ia melego sepuluh medali demi menyambung hidup.
Delapan dari sepuluh medali itu ialah Piala Presiden 2017, Habibie Cup 2015, Inter Island Cup 2014, Piala Bhayangkara 2016, Bali Island Cup 2016, Piala Gubernur Kaltim 2016, Piala AFF 2016, dan MNC Cup 2013.