Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya melakukan cukup banyak penambahan di bursa transfer kali ini. Demi gelar juara, kedalaman skuad yang baik merupakan sebuah keharusan.
Namun, nama-nama yang didaratkan cukup asing bagi sebagian fans Persebaya Surabaya, Bonek. Praktis hanya Ferdinand Sinaga yang namanya sudah terkenal.
Baca Juga
Advertisement
Walau begitu, kepulangan Bruno Moreira dan Reva Adi Utama menyiratkan keseriusan klub berjuluk Green Force tersebut. Keduanya merupakan pilar utama saat merebut posisi lima besar di Liga 1 2021/22.
Pertandingan uji coba kontra Bali United untuk memperingati hari jadi Surabaya ke-730 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya Minggu (28/5/2023) sore WIB, bakal jadi kesempatan memberikan kesan baik.
Namun, siapa yang bakal diandalkan pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, di pertandingan nanti? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Reva Adi Utama, Pilihan Utama
Kepergian Altalariq Ballah membuat sektor kiri Persebaya Surabaya lowong. Arief Catur yang kerap jadi pelapis musim lalu, sepertinya lebih nyaman di pos bek kanan.
Reva Adi Utama bisa dipastikan jadi pilihan terbaik di posisi ini. Apalagi, ia telah mengenal betul gaya bermain Persebaya di bawah arahan Aji Santoso.
Advertisement
Bruno Moreira Jaminan Lini Depan
Bruno Moreira tampak seperti David da Silva jilid kedua. Ia 'pulang kampung' setelah gagal menaklukkan kasta kedua Yunani.
Walau begitu, kemampuanya menyisir pinggir lapangan belum sepenuhnya hilang. Ia dipastikan menggeser Sho Yamamoto di sisi kiri penyerangan Persebaya Surabaya.
Ahmad Nuri Fasya Pelapis Ideal
Kepergian Koko Ari Araya ke Madura United, disikapi serius oleh manajemen Persebaya Surabaya. Pilihan jatuh kepada Ahmad Nuri Fasya yang sebelumnya memperkuat klub Liga 2, Bekasi FC.
Banyak keraguan atas kualitasnya. Namun, pemain asal Tuban itu merupakan salah satu bek kanan terbaik dari kasta kedua. Kesempatannya untuk mengunci starter juga terbilang 50:50.
Ia hanya mendapatkan persaingan dari jebolan kompetisi internal, Arief Catur.
Advertisement
Menanti Sayatan M. Kassim Botan
Dengan lini depan Persebaya Surabaya disesaki para legiun asing. Kesempatan M. Kassim Botan menjadi penampil utama akan sangat tipis.
Namun, biar bagaimana pun, kelincahannya akan jadi senjata rahasia Persebaya. Ia bisa menggantikan peran supersub yang musim lalu diemban Ahmad Nufiandani.
Batu Karang Bernama Kadek Raditya
Kadek Raditya jadi pembelian jeli lainnya yang dilakukan Persebaya Surabaya. Eks jebolan Timnas Indonesia U-19 itu selalu tampil bagus walau jarang dimainkan Madura United.
Dengan usianya yang masih terbilang muda, ada banyak kesempatan baginya berkembang. Apalagi, ia bisa menimba ilmu langsung dari Bejo Sugiantoro yang merupakan legenda sepak bola Indonesia.
Advertisement
Kurangi Blunder Yohanes Kandaimu
Yohanes Kandaimu bisa jadi pembelian berharga Persebaya Surabaya musim ini. Namun, syaratnya ia harus mengurangi kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.
Walau begitu, kansnya untuk rutin berada di starting eleven sangat tipis. Namun, itu bergantung bagaimana performanya di laga nanti.
Pembuktian Wildan Ramdhani
Wildan Ramadhani pindah ke Persebaya Surabaya dengan status cukup mentereng. Ia jadi salah satu rising star setelah tampil memukau untuk Persita Tangerang musim lalu.
Kondisi Paulo Victor yang belum prima memberikan kesempatan untuknya menyapa Bonek terlebih dahulu. Pertanyaannya, bisakah ia membuktikan kualitasnya?
Â
Advertisement
Ripal Wahyudi, Si Gondrong Penguasa Lapangan Tengah
Ripal Wahyudi baru naik kelas di putaran kedua musim lalu. Namun, penampilan eks Persipa Pati itu sudah cukup menarik perhatian Persebaya Surabaya.
Walau penampilannya mirip Hariono, permainannya tak sekeras itu. M. Hidayat jelas punya pesaing serius di pos gelandang bertahan.
Ferdinand Sinaga Solusi Kebuntuan
Bukan tanpa alasan, Persebaya Surabaya merekrut Ferdinand Sinaga. Eks Persis Solo ini merupakan supersub tersubur sepanjang masa Liga 1.
Walau penampilannya tidak eksplosif seperti saat masih muda. Ia mengompensasinya dengan penempatan posisi yang baik di kotak penalti lawan.
Advertisement