Sukses


Tak Banyak Rekrut Pemain dari Tim Liga 1, Skuad Arema Dinilai Punya Fighting Spirit Tinggi

Bola.com, Jakarta - Arema FC bisa dibilang tak melakukan kejutan di bursa transfer untuk Liga 1 2023/2024. Sampai saat ini, mereka baru mendatangkan striker asing Gustavo Almeida.

Sedangkan rekrutan dari Liga 1 baru Rifad Marasabessy dan Gufroni Al Ma'ruf. Sisanya, tujuh pemain yang sudah dikontrak berasal dari Liga 2.

Padahal musim lalu, Singo Edan membuat kejutan dengan mengumpulkan barisan pemain sarat pengalaman. Seperti Hasim Kipuw, Adam Alis, Irsyad Maulana, Hanis Sagara dan lainnya.

Namun, bukan berarti musim ini Arema asal merekrut pemain. Tim pelatih memilih pemain yang punya fighting spirit tinggi.

Mantan pemain Arema , Effendy Aziz memberikan penilaian terkait kekuatan Singo Edan musim ini. Karena beberapa waktu lalu dia sempat menyaksikan latihan Singo Edan di Stadion Gajayana, Kota Malang.

"Saya belum mengamati secara detail. Hanya melihat sekilas. Fighting spirit-nya memang tinggi,” kata mantan pemain Arema di era Galatama ini.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Bukan Sebuah Masalah, Banyak Rekrutan dari Liga 2

Dia tidak mempersoalkan banyaknya pemain baru Arema yang direkrut dari Liga 2. Karena pemain-pemain ini justru punya semangat tinggi.

Namun, modal fighting spirit tak cukup untuk berkiprah di Liga 1. Harus ada satu hal yang juga dibentuk sejak awal musim.

"Sepak bola tidak bisa hanya mengandalkan semangat dan fisik. Harus cerdik juga. Ada beberapa momen seperti finishing, tidak selalu harus menggunakan power. Ada saatnya memakai akurasi saja sudah cukup,” lanjut pria 67 tahun ini.

 

 

3 dari 4 halaman

Belajar dari Pengalaman

Effendy mengakui jika pengalaman dan jam terbang seorang pemain bisa membentuk cara bermain yang cerdik. Karena saat awal jadi pesepakbola di tahun 80-an, dia juga mengandalkan fighting spirit.

"Dulu saya dapat masukan dari pemain senior. Kalau main bola juga harus mengandalkan kecerdikan. Yang utama akurasi passing atau finishing itu perlu,” sambungnya.

Tapi, Effendy yakin dengan tim kepelatihan Arema saat ini bisa menularkan hal tersebut. Karena Joko Susilo, I Putu Gede dan nama-nama lain di tim kepelatihan merupakan mantan pemain profesional.

"Saya yakin selanjutnya pemain dapat masukan tentang cara bermain yang lebih efektif. Apalagi ada waktu persiapan yang cukup untuk membangun tim,” jelas mantan pelatih PSBI Blitar itu.

4 dari 4 halaman

Yuk Ikut Kuis Tebak Juara Liga Champions

https://www.newshub.id/interactive2/4425

Video Populer

Foto Populer