Bola.com, Jakarta - Liga 1 2023/2024 akan dimulai 1 Juli 2023 mendatang. Semua tim kini sudah melakukan persiapan.
Berkaca dari musim lalu, persaingan para striker berebut gelar top skorer lebih sengit ketimbang juara Liga 1.
Baca Juga
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Hasil BRI Liga 1: PSM Comeback dan Bungkam Barito Putera, Malut United Curi 3 Poin di Markas PSIS
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Advertisement
Sosok yang menjadi pencetak gol terbanyak harus ditentukan sampai laga terakhir. Sementara juara Liga 1 sudah digenggam PSM beberapa laga sebelum kompetisi rampung.
Lalu bagaimana dengan persaingan striker musim depan? Tentu diprediksi akan semakin seru karena kuota asing kini ditambah menjadi 6 pemain.
Setiap klub mulai mempertimbangkan memakai dua penyerang asing. Selain itu, ada juga striker lokal yang sedang naik daun bersama Timnas Indonesia.
Gelar top scorer musim lalu disabet oleh Maheus Pato asal Brasil yang membela Borneo FC dan David da Silva di Persib Bandung.
Kira-kira siapa yang akan menjadi mesin gol tersubur untuk musim depan. Yuk simak ulasan menarik dari Bola.com tentang para striker yang diprediksi moncer di Liga 1 2023/2024.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Matheus Pato
Striker Borneo FC ini musim lalu jadi top scorer Liga 1 dengan 25 gol. Bahkan ia membuat 3 kali hattrick ke gawang tim kuat seperti Bali United, PSIS Semarang dan Madura United. Jadi, tak perlu diragukan lagi ketajamannya di musim baru.
Hanya saja, tim lawan pasti akan memberikan pengawalan lebih ketat kepadanya, mengingat musim lalu banyak tim yang belum paham betul karakter bermain Pato. Maklum, Liga 1 2022/2023 jadi musim pertamanya berkiprah di Indonesia. Jadi ujian lebih berat akan dirasakannya di musim baru.
Namun, Pato sepertinya tak akan gentar. Selama dia masih memiliki kecepatan, kuat menahan bola dan insting gol tinggi, gawang lawan akan terancam ketika Pato menguasai bola.
Hanya saja, dia kehilangan satu pelayan di lini tengah. Yakni Jonathan Bustos yang hengkang ke PSS Sleman. Musim lalu, gelandang asal Argentina itu jadi otak serangan Borneo sekaligus memberi umpan matang untuk Pato.
Meski demikian, masih ada Stefano Lilipaly, Terens Puhiri, Fajar Faturrohman dan lainnya yang bisa jadi pelayan Pato. Tinggal bagaimana di beradaptasi dengan partner barunya di lini depan. Yakni Jelle Goselink yang baru didatangkan dari Belanda.
Advertisement
David da Silva
Nama yang satu ini sudah jadi ancaman bagi pertahanan lawan. Musim lalu, David da Silva ada di urutan kedua pemain tersubur. Dengan 24 gol. Hanya selisih satu gol dengan Mathues Pato yang meraih gelar sepatu emas.
Musim selanjutnya, David akan tetap jadi striker papan atas Indonesia termasuk dalam beberapa musim terakhir. Performanya selalu stabil baik saat membela Persebaya maupun bersama Persib. Musim ini, sepertinya Persib menambah nama-nama yang bisa memberikan umpan matang kepadanya.
Seperti dua bek sayap Edo Febriansyah dan I Putu Gede Juni Antara. Mereka punya crossing yang bisa jadi makanan empuk bagi David. Meski usianya sudah 33 tahun, dia bisa menjaga staminanya tetap prima. Cepat, kuat menahan bola dan skill tinggi. Tak jarang dia menang adu lari dengan bek lawan yang berusia lebih muda.
Ramadhan Sananta
Musim lalu seperti jadi titik balik karier seorang Ramadhan Sananta. Penyerang 20 tahun itu berhasil membawa PSM jadi juara Liga 1. Tak hanya itu, dia berkontribusi memberikan medali emas di SEA Games 2023 bersama Timnas Indonesia U-22.
Meski di usia muda, dia tak sekedar jadi pelengkap. Di PSM, dia cukup sering jadi starter. Meski beberapa kali absen karena memenuhi panggilan Timnas Indonesia, dia masih bisa mencetak 11 gol. Paling banyak diantaranya penyerang pribumi lainnya.
Saat ini, dia santer dikabarkan hengkang dari PSM menuju Persis Solo. Jika dia benar-benar berpindah klub, Ramadhan harus melakukan adaptasi lagi. Padahal di PSM, dia menampilkan kolaborasi yang apik bersama Everton Nascimento dan Wiljan Pluim.
Advertisement
Matias Mier
Posisinya di Bhayangkara FC bukan penyerang murni. Dia lebih sering bermain melebar. Tapi dalam beberapa kesempatan Mier juga sempat dipasang sebagai penyerang jika Bhayangkara tidak diperkuat striker utama.
Meski bukan targetman, Mier sangat subur. Hanya setengah musim, pemain asal Uruguay itu berhasil menorehkan 10 gol. Salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan striker lain di Liga 1 yang baru datang di putaran kedua.
Musim depan, dia memastikan bertahan di Bhayangkara. Artinya, dia akan lebih padu dengan M. Hargianto dkk. Karena dengan adaptasi yang singkat musim lalu, pemain 32 tahun itu bisa tampil apik. Apalagi jika dapat waktu persiapan sejak awal musim seperti saat ini.Â