Bola.com, Jakarta - Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, Kurniawan Dwi Yulianto, mengakui bahwa Ramadhan Sananta adalah sosok penyerang yang luar biasa. Ada sejumlah keunggulan yang membuatnya jadi predator mematikan di depan gawang.
Sebagai mantan striker Kurniawan Dwi Yulianto pun memang mengakui potensi besar yang dimiliki Ramadhan Sananta. Hal itulah yang memang dibuktikan striker berusia 20 tahun itu di SEA Games 2023.
Baca Juga
Advertisement
Sananta sukses melesakkan total lima gol dari enam penampilannya bersama skuad Garuda. Jumlah ini membuatnya jadi pencetak gol terbanyak SEA Games 2023 bersama kompatriotnya, Fajar Fathur Rahman, dan striker Vietnam, Nguyen Van Tung.
Kurniawan mengatakan, salah satu modal berharga yang dimiliki Sananta ialah insting gol yang tinggi. Keunggulan semacam ini memang dianggap sebagai sebuah anugerah yang tak bisa dimiliki semua pesepak bola.
“Menurut saya, anak ini memiliki insting gol yang luar biasa, termasuk juga Titan Agung. Ini sebenarnya adalah gift. Jadi seperti sebuah pemberian yang di buku pun tidak ada,” kata Kurniawan dikutip dari kanal YouTube R66 Sports.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tiga Gol Mustahil di SEA Games 2023
Menurut Kurniawan, insting semacam ini memang bisa dibuktikan melalui tiga dari lima gol yang dihasilkan pemain jebolan PPLP Kepulauan Riau itu sepanjang gelaran SEA Games 2023.
Mantan striker Timnas Indonesia itu bahkan menyebut jika tiga gol ini bisa dikatakan mustahil. Dia mencontohkan masing-masing gol yang membuktikan bahwa Sananta merupakan sosok penyerang yang mematikan.
“Ada tiga gol yang menurut saya bisa dikatakan mustahil. Seperti ketika melawan Timor Leste, yang dia heading tetapi tidak memakai awalan dan langsung lompat,” ujar Kurniawan.
“Selain itu gol kedua Sananta saat final melawan Thailand dan yang ketiga itu waktu dia di dalam kotak penalti menendang pakai kaki kiri,” lanjutnya.
“Kebanyakan orang mungkin membacanya jika Sananta akan mengoper ke gelandang. Namun, dia justru menembaknya dan gol. Menurut saya, ini adalah insting seorang striker,” ia menambahkan.
Advertisement
Efek Menit Bermain di Klub
Pelatih yang telah mengantongi lisensi AFC Pro ini juga mengakui bahwa ketajaman Ramadhan Sananta tak terlepas dari dukungan pelatihnya di level klub.
Pasalnya, bagi seorang pemain muda, terutama yang berposisi sebagai striker, menit bermain adalah barang yang mewah. Sananta memang cukup beruntung bisa mendapatkannya dari PSM Makassar.
Musim lalu saja, dia sukses mencatatkan 24 pertandingan dengan 1.190 menit bermain. Kontribusinya juga tinggi. Dia sukses menyumbangkan 11 gol dan dua assist untuk Juku Eja.
“Saya berterima kasih sekali kepada klub yang membina para pemain ini dan berani memainkan pemain muda, terutama di posisi striker,” ujar Kurniawan.
“Di sepanjang persiapan, dari saya, Bima Sakti, dan Eko Purdjianto, masing-masing posisi mendapatkan dua kali kesempatan untuk drill,” pelatih berlisensi AFC Pro itu menambahkan.
Tebak Juara Liga Champions 2022/2023
Advertisement