Sukses


Kurniawan Dwi Yulianto Beberkan Rahasia Ketajaman Penyerang Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 sukses meraih medali emas di SEA Games 2023. Skuad Garuda Muda menang telak 5-2 atas Timnas Thailand U-22 pada babak final.

Ketajaman lini depan menjadi salah satu kunci keberhasilan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023. Ada 14 gol yang dihasilkan Ramadhan Sananta dan kolega sepanjang berlaga di Kamboja.

Ketajaman lini depan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 tak lepas dari peran Kurniawan Dwi Yulianto. Eks striker andalan Timnas Indonesia itu memang menjadi asisten pelatih Indra Sjafri.

Sebagai mantan striker, Kurniawan Dwi Yulianto ditugaskan secara khusus untuk memberikan motivasi dan sesi pelatihan khususu kepada para pemain depan Timnas Indonesia U-22.

"Motivasi sebatas itu, saya besarkan hati mereka bahwa mereka punya kemampuan. Jadi mereka punya rasa percaya diri," beber Kurniawan Dwi Yulianto kepada kanal Youtube, JEBREEETmedia TV.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tak Dimanjakan Bola Enak

Kurniawan Dwi Yulianto pun menjelaskan bahwa ada sesi latihan khusus yang diberikan untuk lini depan Timnas Indonesia U-22. Para pemain depan Garuda Muda tak dimanjakan dengan bola-bola yang enak.

Selain itu, Kurniawan juga memberikan pengertian khusus kepada para pemain depan Timnas Indonesia U-22. Bahwa setiap serangan harus diselesaikan dengan finishing.

"Finishing touch tidak harus bola yang enak, jadi segala bola. Jadi sekali touch yang penting on target dulu. Saya juga kasih penngertian ke mereka ketika kita menyerang kita harus selesaikan dengan finishing," jelas Kurniawan.

3 dari 3 halaman

Mengatasi Kelemahan

Lebih lanjut, Kurniawan Dwi Yulianto merasa secara fisik striker yang dimiliki Indonesia memiliki kesamaan. Mereka tidak memiliki fisik yang tinggi dan kuat.

Kondisi itu membuat para penyerang Indonesia tak memiliki kemampuan yang baik dalam menahan bola ketika ditekan lawan. Itu juga terjadi pada pemain depan Timnas Indonesia U-22.

"Drill yang berikutntya, saya kasih tahu ke mereka. Secara fisik, saya dan mereka sama. Kita tidak punya kelebihan menjaga bola ketika dipressing dari belakang, itu kelamahan striker Indonesia. Tapi mereka kan punya sprint pendek yang cepat, mereka harus memanfaatkan ruang," tandas Kurniawan

Sumber: JEBREEETmedia TV

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer