Bola.com, Surabaya - Manajer Timnas Indonesia, Sumardji merasa tak dihargai setelah melihat hanya delapan pemain yang menjalani latihan resmi perdana di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (6/6/2023) siang WIB.
Pria berusia 51 tahun itu bahkan secara khusus menyebut Persija Jakarta. Klub ibukota itu disebut menahan Witan Sulaeman dan Rizky Ridho untuk segera bergabung ke pemusatan latihan.
Baca Juga
Ketika Wartawan Jepang Coba Membandingkan Shin Tae-yong dan Hajime Moriyasu: STY Lebih Disiplin
Menerka Peluang Sananta, Witan, Egy, Hokky dan Marselino Tampil saat Timnas Indonesia Melawan Jepang: Wajib Maksimal walau Jadi Pelapis
Shin Tae-yong dan Jay Idzes Kompak, Sebut Perkembangan Sepak Bola Indonesia Sudah di Trek yang Tepat
Advertisement
"Dua pemain Persija ini ditahan. Saat ini tidak ada kegiatan, semestinya sudah bergabung. Kalau kepentingan Timnas mohon lah kiranya teman-teman klub itu mau mengerti," bukanya kepada awak media.
"Kami juga ingin adanya chemistry, adanya hubungan baik terutama komunikasi yang baik antara pihak klub dan juga Timnas Indonesia. Tidak bisa seperti ini karena ini untuk kepentingan nasional untuk kepentingan bangsa dan negara," keluh Sumardji.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Minta Pemahaman Pelatih Klub
Pria yang masih menjabat sebagai COO Bhayangkara FC itu siap pasang badan menerima hujatan netizen. Ini semua dilakukannya semata untuk kepentingan Timnas Indonesia.
"Jujur saja saya siap di-bully sama teman-teman karena saya hanya mementingkan prestasi anak-anak. Saya mohon kerelaan dan keikhlasan khususnya pelatih masing-masing klub," ujarnya.
"Yang mendukung dengan baik, saya ucapkan terima kasih. Yang belum mohon kiranya memahami karena ini kepentingan negara. Perlu saya sampaikan agar yang jadi kepentingan bersama bisa tercapai," terang Sumardji.
Advertisement
Timnas Indonesia Belum Seperti Negara Maju
Sumardji menyebut bila jangka waktu pemusatan latihan (TC) ditentukan oleh pelatih Shin Tae-yong. Sementara PSSI hanya memfasilitasinya.
"Kalau dikatakan panjang dan tidak, ini kebutuhan tim dan yang menentukan panjang dan tidak itu pelatih. Tim memang membutuhkan chemistry," katanya.
Ia juga menyindir pernyataan pelatih Persija, Thomas Doll beberapa waktu lalu. Pelatih asal Jerman itu membandingkan lamanya TC Timnas Indonesia dengan negara asalnya.
"Jadi enggak bisa hanya sehari atau dua hari terus menang, kan susah. Itu menurut saya pribadi karena saya selalu di tim. Harapan saya ke depan, kalau sudah maju betul sepak bolanya mungkin bisa seperti itu," ketus Sumardji.
Tak Terima Alasan Persija
Persija memang telah menggelar latihan perdana sejak beberapa waktu lalu. Klub berjuluk Macam Kemayoran itu juga telah menjalani tes fisik untuk melihat kebugaran pemainnya.
Tapi bagi Sumardji, hal tersebut tak bisa dijadikan alasan bagi mereka untuk terus menahan pemain. Ia juga menegaskan tak ingin mereka mengalami cedera selama TC.
"Alasan Persija sudah saya tanyakan. Mereka masih tes fisik lalu takut cedera saya sampaikan apa adanya saja. Tapi yang kami maksud keikhlasan dulu lah ya untuk bangsa negara ini," kecamnya.
"Toh juga saat sekarang ini tidak ada pertandingan. Kompetisi berhenti, jadi kenapa ditahan-tahan. Enggak mungkin juga, kami di sini menyengsarakan mereka supaya cedera. Latihannya bertahap," tandas Sumardji.
Advertisement