Bola.com, Jakarta - Bergabungnya striker muda Timnas Timor Leste, Paulo Gali Freitas menuju klub Liga 1, PSIS Semarang, ternyata turut mendapatkan perhatian khusus dari media Vietnam, Soha.vn.
Media asal Vietnam ini pun menyinggung soal kontroversi yang sempat menyeret Paulo Gali Freitas pada Piala AFF U-15 2019. Saat itu, pemain andalan Timor Leste U-16 ini dituduh melakukan pemalsuan umur.
Baca Juga
Advertisement
Dari ulasan Soha.vn, penampilan Paulo Gali Freitas saat itu memang dianggap tak wajar. Jika mengacu tanggal lahirnya 31 Desember 2004, penampilannya sangat menonjol karena saat itu usianya belum genap 15 tahun.
“Di kejuaraan Piala AFF U-16, striker ini jauh lebih tinggi dari banyak rekan satu tim dan lawan. Dia juga memiliki keterampilan yang sangat baik dan bermain jauh lebih dewasa dari yang lain,” tulis Soha.vn.
“Banyak sumber percaya bahwa Paulo Gali Freitas sebenarnya lahir pada tahun 1997, bukan tahun 2004 seperti yang tertulis di atas kertas,” lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menyinggung soal Wajah Tua
Menurut Soha.vn, transfer Paulo Gali Freitas menuju PSIS Semarang memang akhirnya menjadi kesempatan bagi penggemar sepak bola untuk memastikan tanggal kelahiran pemain Timnas Timor Leste ini.
Pasalnya, media Vietnam ini melontarkan tanda tanya besar. Mereka menulis bahwa wajah tua penyerang kelahiran Dili itu sama sekali tak mencerminkan usianya yang baru menginjak 18 tahun.
“Transfer Paulo Gali Freitas ke PSIS Semarang menarik perhatian. Para penggemar memiliki kesempatan untuk mempertanyakan usia sebenarnya dari pemain berumur 18 tahun ini,” tulis Soha.vn.
“Karena menonton Paulo Gali Freitas dari enam tahun lalu, serta wajah tua striker ini, tidak ada yang percaya bahwa usianya baru 18 tahun,” lanjutnya.
Advertisement
Sisi Positif dari Karier Gali Freitas
Terlepas dari berbagai kontroversi yang sempat mengiringi perjalanan karier pemain ini, Soha.vn turut menyelipkan apresiasi. Sebab, Paulo Gali bisa terus melanjutkan perjalanannya hingga bergabung dengan klub kasta tertinggi di Indonesia.
Ini menjadi sinyal positif karena Gali bisa melampaui sebagian besar para pesepak bola asal Timor Leste yang hanya mampu menembus kompetisi di Kamboja dan Brunei Darussalam.
“Dia mengambil langkah maju karena baru saja menyelesaikan transfer untuk bergabung dengan PSIS Semarang yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Indonesia,” tulisnya.
“Gali Freitas menjadi satu-satunya pemain Timor Leste yang bersaing di kompetisi kasta tertinggi wilayah tersebut. Pemain lain kebanyakan hanya bermain untuk klub di Kamboja, Brunei, dan Timor Leste,” lanjutnya.
Rekap Transfer PSIS
Masuk: Haykal Alhafiz (Persikab Kabupaten Bandung, Liga 2), Bayu Fiqri (Persib Bandung), Tri Setiawan (Persipal Palu, Liga 2), Rifky Suryawan (PSS Sleman), Giovani Numberi (Persipura Jayapura, Liga 2), Gian Zola (Arema FC), Syaiful (Dewa United), David Rumakiek (Persib Bandung), M. Amin Fisabillah (Persik Kediri), Rizky Darmawan (Persita Tangerang), Moh. Akrom (Persikab Kabupaten Bandung, Liga 2), Gali Freitas (Karketu Dili FC, Timor Leste)
Keluar: Ryo Fuji (Tanpa Klub), Meru Kimura (RANS Nusantara FC, Masa Pinjaman Habis), Yofandani Damai Pranata (Tanpa Klub), Taufik Hidayat (Tanpa Klub), Reza Irfana (Tanpa Klub), Kartika Vedhayanto (Tanpa Klub), Rey Redondo (Tanpa Klub), Oktafianus Fernando (Tanpa Klub), Hari Nur Yulianto (Tanpa Klub) Target Juara Persebaya Surabaya
Advertisement