Bola.com, Jakarta - Jika mengulas performa para pemain yang berstatus sebagai debutan di Timnas Indonesia menjelang FIFA Matchday ini, sebetulnya tak semua memiliki catatan yang bisa dibilang istimewa.
Sebab, dari lima nama yang berpeluang mencatatkan debutnya bersama Timnas Indonesia pada laga melawan Palestina dan Argentina, hanya ada beberapa pemain yang memang benar-benar gacor saat bermain di level klub.
Baca Juga
Advertisement
Pada musim lalu, ada pemain yang terhitung minim mencatatkan menit bermain di level klub karena usianya masih sangat muda. Dia juga belum bisa menembus tim utama. Kiprahnya pun sebatas di kompetisi level junior.
Ada pula pemain yang baru saja sembuh dari cedera, tetapi dapat panggilan dari Shin Tae-yong. Saat menjalani persiapan jelang FIFA Matchday, pemain ini justru dipastikan absen bertanding karena mengalami cedera.
Terlepas dari catatan performa yang dibukukan pada musim lalu, kiprah para pemain debutan di Timnas Indonesia ini memang patut dinantikan. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Reza Arya Pratama
Performa penjaga gawang PSM Makassar, Reza Arya Pratama, memang membuatnya sangat layak untuk mendapatkan kesempatan bermain bersama Timnas Indonesia pada agenda FIFA Matchday ini.
Musim lalu, kiper berusia 23 tahun ini sukses menjadi penjaga gawang dengan catatan clean sheet terbanyak kedua di Liga 1. Dari 33 pertandingan, dia sukses menghasilkan 14 kali clean sheet dan kebobolan 24 kali.
Terbaru, Reza kemasukan dua gol pada dua pertandingan penting dalam laga melawan Bali United pada babak play-off Liga Champions Asia 2023 melawan Bali United. Pada babak adu penalti, dia tak bisa menghalau lima eksekutor Serdadu Tridatu.
Advertisement
Ivar Jenner
Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Ivar Jenner, menjadi salah satu pemain muda yang berpeluang mencatatkan debutnya bersama Timnas Indonesia. Jika melihat performanya, dia memang cukup menjanjikan.
Sebab, gelandang berusia 19 tahun ini mulai mendapatkan kesempatan bermain yang reguler bersama FC Utrecht U-21 di kasta kedua Liga Belanda. Menjelang akhir musim, dia tercatat bermain sebanyak 13 kali.
Memang tidak ada gol maupun assist yang sukses disumbangkan pemain ini. Namun, menit bermain yang makin melimpah ini memperlihatkan bahwa Ivar punya prospek cerah di masa depan.
Rafael Struick
Berbeda dengan Ivar Jenner, Rafael Struick justru lebih pontang-panting untuk bisa bermain bersama klubnya, ADO Den Haag. Dia tak membawa catatan istimewa ketika bergabung dengan Timnas Indonesia.
Sebab, dia lebih banyak bermain bersama tim di level U-21. Catatan penampilannya saat bermain di kompetisi Eerste Divisie alias kasta kedua Liga Belanda juga tak begitu mencolok.
Sebab, musim lalu, dia hanya mencatatkan dua pertandingan. Yang pertama terjadi pada laga melawan MVV Maastricht dengan dua menit. Sedangkan pada laga kontra Ajax U-21, dia hanya bermain sembilan menit.
Advertisement
Shayne Pattynama
Bek kiri keturunan Indonesia-Belanda, Shayne Pattynama, menjadi salah satu pemain yang paling dinantikan kiprahnya bersama skuad Garuda saat bertanding melawan Palestina dan Argentina.
Pasalnya, sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia, Shayne sukses mengukir catatan yang positif di awal musim bersama Viking FK. Dia nyaris tak pernah absen pada ajang Elitserien, Piala Norwegia, hingga Kualifikasi UEFA Conference League.
Pemain berusia 24 tahun ini sukses mengepak 17 penampilan yang hampir semuanya sebagai starter. Kontribusinya turut menghasilkan satu gol dan tiga assist untuk Viking FK.
Sandy Walsh
Dari semua nama pemain yang berpeluang besar mencatatkan debut bersama Timnas Indonesia, Sandy Walsh jadi salah satu sosok yang nasibnya paling pilu. Sebab, dia justru mengalami cedera betis pada masa persiapan.
Oleh karena itu, Shin Tae-yong memutuskan untuk memarkir Sandy Walsh. Pemain berusia 28 tahun ini harus fokus menjalani pemulihan cedera bersama tim medis Timnas Indonesia.
Jika merujuk performanya musim lalu, Sandy memang lebih banyak absen pada putaran kedua. Sebab, dia harus mengalami pemulihan cedera.
Catatannya memang cukup apik. Dari 25 laga, dia sukses menyumbang dua gol dan lima assist.
Advertisement