Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus puas dengan hasil imbang kontra Palestina di FIFA Matchday. Laga ini berakhir dengan skor kacamata alias 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/6/2023) malam WIB.
Meski gagal mendulang kemenangan, Timnas Indonesia sebetulnya tidak tampil buruk. Garuda memberikan perlawanan sangat baik dalam duel kali ini. Sayang, dari sejumlah peluang yang tercipta tidak ada satu pun yang berujung gol.
Baca Juga
PR Lini Tengah Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Minim Jam Terbang, Bisakah Improve dalam Waktu Singkat?
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Filipina di Piala AFF 2024
Parade Senjata Mematikan Timnas Indonesia untuk Gebuk Filipina dan Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Lino Comeback, Lini Depan Wajib Gacor!
Advertisement
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong cukup menyesalkan hasil yang didapat timnya. Juru taktik asal Korea Selatan itu menilai Indonesia layak menang dengan skor besar.
"Secara performa, kami bermain sangat baik, tetapi sangat disayangkan skor hasil akhirnya. Seharusnya kami bisa mencetak dua sampai tiga gol. Itu yang disayangkan," kata Shin Tae-yong seusai laga.
"Perjalanan kami hanya bisa maju, jadi pastinya kami meneruskan ke depan bagaimana," imbuh mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.
Yang pasti, masih banyak hal yang harus dibenahi. Apalagi, di pertandingan selanjutnya Timnas Indonesia bakal bersua jawara Piala Dunia 2022, Argentina. Laga ini berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 19 Juni mendatang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cukup Mendominasi
Mengutip dari laman lapangbola, Timnas Indonesia tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 59 persen. Berbanding 41 persen milik Palestina.
Sayangnya, Garuda Nusantara kurang mampu memaksimalkan peluang yang didapat. Total dari 12 tembakan, cuma enam saja yang tepat sasaran.
Sementara Palestina tercatat melepaskan enam tembakan saat melawan Indonesia. Dari jumlah tersebut, satu di antaranya mengarah ke gawang.
Advertisement
Unggul Penguasaan Bola
Timnas Indonesia yang menguasai pertandingan memang unggul total passing (470), namun cuma 380 saja yang akurat. Adapun Palestina mencatat 336 operan dengan total 259 passing di antaranya tepat sasaran.
"Pertandingan malam ini tidak sesuai dengan yang kami inginkan. Di awal, kami ingin memenangkan pertandingan, tetapi hasil akhir 0-0," ucap Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.
"Kami tetap bersyukur tidak kebobolan. Ini akan kami perbaiki di pertandingan berikutnya," sambung mantan pemain PSM Makassar itu.
Penyelesaian Akhir Jadi PR
Secara keseluruhan penampilan Timnas Indonesia layak diberi apresiasi, terutama untuk kinerja lini belakang dan tengah skuad Garuda. Sayang, finishing touch masih menjadi pekerjaan rumah alias PR utama yang harus segera dibenahi.
Situasi ini nampaknya selalu jadi momok yang menghantui Timnas Indonesia dalam beberapa kesempatan. Finishing touch menjadi masalah kompleks yang terlihat di lini depan Garuda. Termasuk, dalam duel kontra Lions of Canaan.
Pada pertandingan ini, Shin Tae-yong memainkan duet Dimas Drajad dan Rafael Struick sejak menit awal. Performa keduanya sebetulnya tak mengecewakan. Kredit khusus juga pantas diberikan kepada Rafael Struick. Ini merupakan laga debut bagi pemain keturunan Belanda itu bersama Timnas Indonesia.
Advertisement
Debut Apik
Rafael Struick bermain sangat baik dan menghadirkan warna baru di lini depan Garuda. Dalam laga ini, pemain ADO Den Haag di kasta kedua Liga Belanda itu tampil selama 45 menit di babak pertama. Tidak hanya menciptakan sejumlah peluang berbahaya, Rafael juga tak segan merangsek lewat sayap untuk membuka ruang.
Dalam beberapa kesempatan dia melakukan kombinasi dengan Marselino Ferdinan. Kontrol bolanya juga oke, sehingga mempermudah kerja sama dengan rekan setim.
Penampilan Rafael Struick berakhir usai turun minum. Dia digantikan Dendy Sulistyawan pada babak kedua. Namun, Dendy tidak begitu tampil maksimal. Penyerang Bhayangkara FC itu minim mendapatkan asupan bola matang.