Bola.com, Jakarta - Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Shayne Pattynama, akhirnya mendapatkan kesempatan dari Shin Tae-yong untuk mencatatkan debutnya pada laga FIFA Matchday melawan Argentina.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Senin (19/6/2023) itu, Shayne Pattynama mengisi daftar sebelas pemain pertama Timnas Indonesia.
Baca Juga
Waktu Bermain di Timnas Indonesia Kian Minim, Shayne Pattynama Tetap Bangga: Setiap Menitnya Adalah Kehormatan Besar!
Foto: Bersua Calvin Verdonk dan Shayne Pattynama, Jadi Suntikan Semangat Pemain Korea-Korea Selecao untuk Menimba Ilmu di Portugal
Kabar Para Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Mees Hilgers dan Kevin Diks Imbang, Shayne Pattynama Babak Belur
Advertisement
Sejak menit awal, Shayne bermain di sektor kiri dalam skema 3-5-2. Dia menjadi wingback kiri untuk mengawal pergerakan Facundo Buonanotte maupun Nahuel Molina yang kerap naik membantu serangan.
Dalam pertandingan-pertandingan internasional sebelumnya posisi ini sebetulnya lebih sering diberikan kepada Pratama Arhan.
Namun, kali ini Shayne yang lebih dipercaya Shin Tae-yong. Berikut Bola.com menyajikan ulasan performa pemain Viking FK ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hanya Main 45 Menit
Shayne Pattynama memang tak mendapatkan kesempatan bermain penuh pada pertandingan debutnya bersama Timnas Indonesia. Sebab, pada babak kedua, dia ditarik keluar.
Shin Tae-yong memutuskan untuk memberi menit bermain kepada Pratama Arhan pada babak kedua. Kiprah pemain asal klub Jepang, Tokyo Verdy ini memang lebih memberikan dampak dari segi penyerangan.
Minimnya kesempatan bermain ini memang menutup ruang bagi Shayne Pattynama untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya di hadapan pendukung Timnas Indonesia.
Advertisement
Belum Optimal Bantu Serangan
Penampilan Shayne Pattynama memang cukup memberikan efek dalam segi defensif. Dia bermain cukup disiplin dalam menjaga areanya. Pemain berusia 24 tahun ini juga menyulitkan pemain Argentina.
Namun, ketika dalam mode menyerang, Shayne Pattynama tak begitu optimal. Kombinasinya di sektor kiri memang belum bisa berjalan lancar dengan rekan-rekannya yang lain.
Shayne tampak kesulitan memahami keinginan para pemain lain ketika mendapat bola di sektor flank. Biasanya, kombinasi operan-operan pendek dieksekusi skuad Garuda untuk menciptakan situasi umpan silang.
Efek Situasi Tertekan
Minimnya kontribusi ofensif Shayne Pattynama tak terlepas dari tekanan tinggi yang diterapkan Timnas Argentina. Situasi ini membuat anak asuh Shin Tae-yong kesulitan mengembangkan permainan.
Skema bangun serangan tim Merah Putih juga tak terlihat mulus. Upaya build-up dari lini pertama lebih sering kandas karena dipatahkan pemain lawan.
Dari segi penguasaan bola, Leandro Paredes dan kolega memang jauh lebih unggul. Mereka sukses mencatatkan 83 persen penguasaan bola, berbanding 17 persen milik Timnas Indonesia.
Advertisement