Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus mengakui kekalahan dari Argentina pada FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (19/6/2023) malam WIB. Tim Merah-Putih kalah dua gol tanpa balas.
Kedua gol tim juara Piala Dunia 2022 itu ke gawang Timnas Indonesia dicetak oleh Leandro Paredes pada menit ke-38 dan Cristian Romero menit ke-55.
Baca Juga
Shin Tae-yong Fix Panggil Ronaldo Junior dan 6 Pemain Abroad ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Lainnya?
Daftar 33 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Termasuk Justin Hubner, Marselino Ferdinan, hingga Asnawi Mangkualam
Deretan Pemain Belia yang Layak Dicoba Shin Tae-yong Jadi Amunisi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Advertisement
Timnas Indonesia lebih banyaj tertekan dalam meladeni permainan Argentina dengan sering kalah dalam penguasaan bola maupun peluang dengan tembakan ke arah gawang.
Namun Pasukan Shin Tae-yong punya beberapa peluang mencetak gol di antaranya melalui Ivar Jenner pada babak pertama dan sundulan Elkan Baggott di paruh kedua.
Pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo memberikan tanggapan mengenai permainan Timnas Indonesia saat meladeni Argentina. Menurutnya banyak hal yang dapat dipetik, termasuk sisi plus dan minusnya selama 90 menit permainan.
Lantas apa katanya? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sisi Positif
Aris Budi Sulistyo menuturkan bahwa Argentina menunjukkan permainan berkelas sebagai tim terbaik di dunia. Bahkan tanpa adanya Lionel Messi dan Angel Di Maria, tim Tango disebutnya telah mengajarkan cara bermain yang sebenarnya.
“Sudah dapat pelajaran berharga dari tim nomor satu di dunia. Ya seperti itulah cara bermain yang benar yang ditunjukkan para pemain Argentina. Artinya tidak hanya mengandalkan fisik saja, tapi juga kecerdasan dalam bermain,” ujarnya kepada Bola.com, Selasa (20/6/2023).
“Pemain-pemain Argentina selalu membawa bola, kapan menahan bola lebih dulu, kapan sekali passing, membuka ruang, sangat efektif. Ya memang harus kita akui bukan levelnya, untuk itulah harus belajar seperti itu,” lanjut pria asal Solo.
Advertisement
Naik Level
Mantan pelatih Persik Kediri itu menambahkan bahwa sudah saatnya Timnas Indonesia menaikkan levelnya dengan menjadi yang pertama di level Asia Tenggara terlebih dahulu.
“Argentina memberik banyak kita keuntungan dengan belajar. Negara lain di ASEAN belum tentu punya kesempatan bisa belajar dari tim juara dunia seperti tadi malam," ujarnya menambahkan.
“Dengan bisa bermain melawan Argentina, akan ada banyak pelajaran untuk membuat Timnas Indonesia bisa lebih naik lagi levelnya secara permainan dan prestasi di Asia Tenggara, Asia, dan bahkan dunia."
Sisi Minusnya
Dalam pengamatannya, Aris Budi Sulistyo menilai permainan Timnas Indonesia cenderung memikirkan hasil akhir ketimbang memaksimalkan cara bermain.
Hanya kalah dua gol dari tim juara dunia, secara hasil sudah cukup bagus karena tidak menjadi bulan-bulanan gol tim lawan. Namun baginya, jika Timnas Indonesia bermain lebih tenang dan kolektif, minimal akan membuat Argentina sedikit kewalahan.
“Seharusnya bermain terbuka, jangan bertahan. Ball possession juga kalah telak, mumpung lawannya berat dan terbaik ya keluarkan semua kemampuannya jangan grogi.”
“Saya juga melihat beberapa pemain yang cenderung individual, dengan menunjukkan skil untuk mencoba melewati pemain lawan. Padahal kerja sama atau koletivitas tim yang lebih utama,” tegasnya memungkasi.
Advertisement
Hasil Pertandingan
FIFA Matchday 2023
- Timnas Indonesia Vs Argentina (0-2)
- Pencetak Gol: Leandro Paredes (38’) dan Cristian Romero (55’)
- Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
- Senin, 19 Juni 2023