Bola.com, Jakarta - Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, menjadi salah satu pemain yang paling menyedot perhatian publik setelah sukses melumpuhkan bintang muda Timnas Argentina, Alejandro Garnacho, pada laga FIFA Matchday.
Asnawi Mangkualam yang tampil sebagai starter pada duel yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Senin (19/6/2023), itu sukses membuat pendukung Timnas Indonesia kagum.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Foto: Penampilan Heroik Calvin Verdonk saat Membawa Timnas Indonesia Pecundangi Arab Saudi, Satu Indonesia Bangga
Advertisement
Pasalnya, determinasi serta daya juang Asnawi di sektor pertahanan kanan Timnas Indonesia membuat banyak pemain lawan merasa kerepotan, terutama ketika berduel dengan Alejandro Garnacho.
Bermain sejak menit ke-60, bintang muda asal Manchester United itu kesulitan menembus pertahanan yang dikawal Asnawi Mangkualam. Tusukannya ke area kotak penalti sering kandas karena tekel bersih dari pemain asal Makassar itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Anak Legenda PSM Makassar
Darah pesepak bola Asnawi Mangkualam ternyata mengalir dari ayah kandungnya, Bahar Muharram. Sebagai informasi, Bahar merupakan salah satu legenda PSM Makassar.
Setelah gantung sepatu, Bahar sempat bekerja sebagai pelatih fisik PSM Makassar. Namun, pekerjaannya itu berakhir saat Juku Eja mendatangkan Bernardo Tavares yang membawa asisten pelatihnya sendiri.
Sejak saat itu, staf pelatih lokal diputuskan untuk melanjutkan lisensi kepelatihan. Syamsuddin Batola, misalnya, mengejar lisensi AFC Pro, sedangkan Bahar mengambil lisensi A AFC.
Advertisement
2. Awali Karier Bersama Persiba Balikpapan
Meskipun lebih banyak menimba ilmu bersama klub-klub lokal seperti SSB HasanuddiN FC, PSM Makassar, hingga Perseka Bosowa, karier profesional Asnawi justru dimulai bersama Persiba Balikpapan pada 2016.
Ketika itu, Asnawi sempat memecahkan rekor pemain termuda yang mencetak gol di kompetisi kasta tertinggi pada usia 17 tahun 5 hari, tepatnya saat menjebol gawang Bali United di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
3. Pemain Timnas Indonesia Termuda
Selain pernah menapaki semua jenjang tim nasional, Asnawi Mangkualam pernah mengukir rekor sebagai pemain termuda yang memperkuat Timnas Indonesia di ajang internasional.
Momen itu terjadi pada laga Timnas Indonesia melawan Myanmar pada laga persahabatan di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (21/4/2017). Di bawah asuhan Luis Milla, dia mendapat kesempatan bermain pada babak kedua.
Ketika itu, Asnawi menggantikan Muhammad Hargianto. Lewat aksi selama 35 menit itu, Asnawi memecahkan rekor pemain termuda dengan usia 17 tahun dan 167 hari bersama skuad Merah Putih.
Advertisement
4. Pemain Termuda Terbaik Piala Indonesia 2019
Saat membantu PSM Makassar meraih gelar juara Piala Indonesia 2019, Asnawi Mangkualam turut meraih satu penghargaan individu. Saat itu, dia menyabet gelar sebagai Pemain Termuda Terbaik Piala Indonesia 2019.
Sebab, ketika itu usianya baru menginjak 20 tahun. Namun, Asnawi sudah berhasil mendapatkan kepercayaan bermain dari tim pelatih.
5. Peran Indra Sjafri di Balik Reposisi Asnawi
Posisi Asnawi Mangkualam yang bermain di sektor bek kanan ini tak terlepas dari tangan dingin Indra Sjafri. Sebab, pemain kelahiran 4 Oktober 1999 ini posisi naturalnya ialah sebagai gelandang.
Momentum penting reposisi menjadi bek kanan ini terjadi saat Asnawi dipanggil Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri. Ketika itu, Indra kehilangan bek kanan andalannya karena cedera, yakni Rifad Marasabessy.
Asnawi awalnya sempat menolak permintaan Indra Sjafri untuk bermain sebagai bek kanan. Namun, motivasi yang rutin diberikan pelatihnya itu lama kelamaan membuat Asnawi merasa nyaman bermain di posisi barunya tersebut.
Advertisement
6. Pemain Kesayangan Shin Tae-yong
Pemain berusia 23 tahun ini memang sudah menjadi andalan utama Shin Tae-yong sejak pelatih asal Korea Selatan itu mengambil alih kursi kepelatihan Timnas Indonesia pada medio akhir 2019.
Bahkan, pintu karier Asnawi Mangkualam ke kasta kedua Liga Korea Selatan juga tak lepas dari andil Shin Tae-yong. Sebab, STY sempat berkomunikasi dengan jajaran pelatih di Ansan Greeners maupun Jeonnam Dragons sebelum transfer Asnawi terjadi.
7. Sudah Tampil Reguler di K League 2
Tak seperti kebanyakan pesepak bola Indonesia yang kesulitan mendapat menit bermain saat berkarier di luar negeri, etos kerja Asnawi membawanya bermain secara reguler bersama klubnya di Korea Selatan.
Saat bermain untuk Ansan Greeners, dia sukses membukukan 42 kali pertandingan di semua ajang dan menyumbang dua gol serta tiga assist.
Adapun bersama Jeonnam Dragons, dia telah menghasilkan 11 kali penampilan di K League 2. Sejauh ini, kontribusinya mencapai dua assist.
Advertisement