Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampaknya memiliki kepercayaan tersendiri terhadap beberapa nama pemain. Sebab, pemain-pemain ini tampil tak tergantikan pada dua laga FIFA Matchday Juni 2023.
Setidaknya, ada lima nama pemain Timnas Indonesia yang mencatatkan menit bermain paling banyak saat menghadapi Palestina dan Argentina. Mereka selalu tampil sebagai starter pada dua pertandingan ini.
Baca Juga
Advertisement
Dari kelima nama itu, memang hanya ada empat yang tampil tak tergantikan. Artinya, keempat pemain ini selalu turun sebagai starter dan bermain hingga pertandingan berakhir alias berjuang selama 2x45 menit.
Kepercayaan yang diberikan Shin Tae-yong ini memang mampu dijawab dengan baik oleh para pemain Timnas Indonesia. Terbukti, posisinya di skuad Garuda tak tergusur pemain lain. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Marselino Ferdinan (161 menit)
Marselino Ferdinan menjadi pemain paling muda di Timnas Indonesia yang mendapatkan jam terbang terbanyak pada dua pertandingan FIFA Matchday ini. Secara keseluruhan, dia mendapatkan 161 menit bermain.
Pemain berusia 18 tahun itu turun sebagai starter ketika Timnas Indonesia berduel melawan Palestina. Namun, pada menit ke-71, dia ditarik keluar Shin Tae-yong ketika memasukkan Saddil Ramdani.
Adapun pada laga kontra Argentina, gelandang yang berkarier bersama KMSK Deinze ini tampil penuh selama 2x45 menit. Penampilannya di lini tengah cukup oke.
Bahkan, Marsel mendapat sejumlah peluang emas pada laga kontra Palestina, tetapi tak membuahkan gol.
Advertisement
Elkan Baggott (180 menit)
Selanjutnya, pemain pertama yang memperoleh kepercayaan untuk bermain penuh dalam dua laga FIFA Matchday ini ialah Elkan Baggott. Bek berusia 20 tahun ini tak tergantikan di jantung pertahanan Timnas Indonesia.
Pada laga melawan Palestina, dia berduet bersama Rizky Ridho. Elkan kemudian memainkan skema tiga bek bersama Jordi Amat dan Rizky Ridho pada duel kedua melawan Timnas Argentina.
Performa bek yang berasal dari Ipswich Town ini cukup menjanjikan. Dia tak hanya kokoh dalam bertahan, tetapi juga bisa memberi ancaman ketika ikut menyerang, terutama saat mengandalkan duel-duel udara.
Rizky Ridho (180 menit)
Selain Elkan Baggott, bek tengah yang juga mencatatkan menit bermain penuh dan tak tergantikan dari dua pertandingan ini ialah Rizky Ridho. Meskipun berusia muda, Ridho sudah memperlihatkan kematangan.
Ketenangannya dalam membaca permainan jadi salah satu kunci kokohnya pertahanan Timnas Indonesia. Selain itu, ia juga bisa membantu skema build-up karena punya akurasi operan yang berkualitas.
Sayangnya, Ridho gagal mengantisipasi skema sepak pojok Giovani Lo Celso yang sukses ditanduk oleh Cristian Romero. Pemain berusia 21 tahun ini sempat lengah dalam mengawal pergerakan Romero.
Advertisement
Asnawi Mangkualam (180 menit)
Bertugas sebagai kapten Timnas Indonesia dan bermain penuh pada dua laga melawan Palestina dan Argentina, Asnawi Mangkualam sukses membayar lunas kepercayaan yang diberikan oleh Shin Tae-yong.
Determinasi, daya juang, serta intensitas yang diperlihatkan pemain asal Jeonnam Dragons ini memang patut mendapatkan apresiasi. Pemain berusia 23 tahun itu juga menunjukkan bahwa kariernya di luar negeri membuatnya kian matang.
Salah satu aksi yang paling menuai perhatian tentu ketika Asnawi Mangkualam mampu menyulitkan pergerakan bintang muda Timnas Argentina, Alejandro Garnacho, yang dibuat tak berkutik.
Â
Marc Klok (180 menit)
Satu-satunya pemain di lini tengah yang mendapatkan kesempatan bermain penuh dari Shin Tae-yong ialah Marc Klok. Gelandang naturalisasi asal Persib Bandung ini tak tergantikan selama 2x45 menit.
Pada laga melawan Timnas Palestina, pemain kelahiran Belanda ini sempat berduet bersama Ricky Kambuaya. Lalu, rekan duetnya pada pertandingan melawan Timnas Argentina ialah Ivar Jenner.Â
Pengalaman pemain berusia 30 tahun ini menjadi salah satu alasan kuat yang membuatnya jadi andalan di lini tengah Timnas Indonesia. Apalagi, Klok juga punya kemampuan mengeksekusi skema bola mati.
Advertisement