Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, tak main-main dalam pemberantasan match fixing di Liga Indonesia. Erick menegaskan bakal menjatuhkan sanksi larangan seumur hidup bagi pelaku sepak bola yang terlibat kecurangan.
Hal tersebut diungkapkan Erick Thohir dalam konfrensi pers setelah menggelar pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/6/2023) pagi WIB.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden (Joko Widodo) dan sejalan dengan FIFA bahwa kita akan menciptakan iklim sepak bola yang bersih," ujar Erick.
"Kami mendorong PSSI apabila terbukti (terlibat match fixing ) akan diberikan hukuman seumur hidup kepada wasit, pemain, pemilik, pengurus, bahkan saya sendiri," lanjut Erick Thohir.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berlandaskan Data dan Fakta
Erick Thohir mengatakan dirinya dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah mendapatkan instruksi dari Presiden. Inti dari instruksi itu adalah menciptakan iklim sepak bola nasional yang bersih.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar membentuk Timnas Indonesia yang dapat bertanggung jawab, dan mampu meraih prestasi yang baik.
"Bukti kongkret pihak kepolisian menjadi yang terdepan pada pemberantasan mafia bola dan pengaturan skor (match fixing) ini. Ini dilandasi data dan fakta, bukan asumsi," ungkap Erick.
Â
Advertisement
Perpaduan Pusat dan Daerah
Pada kesempatan yang sama, Kapolri juga menegaskan telah mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Sepak Bola yang telah dibentuk sejak Maret 2023.
"Satgas Antimafia Sepak Bola telah dibentuk pada Maret, gabungan dari pusat dan daerah, ada beberapa tempat yang telah dibentuk," ujarnya.
"Terdapat 15 wilayah yang kami siapkan. Dari sisi penyelenggaraan sepak bola dan satgas, pola pengamanan yang sudah kami standarisasi, tetep bisa berjalan. Sehingga tugas kami dari pengamanan yang menginginkan liga aman hingga (pengamanan) Pemilu tetap berjalan," jelas Kapolri.