Bola.com, Pamekasan - Gelandang Madura United, Fransisco Rivera mengaku mulai memahami gaya permainan sepak bola Indonesia. Walau begitu, ia merasa perlu beradaptasi lebih baik.
Pemain berusia 28 tahun itu bakal menjalani musim perdananya di Indonesia bersama Madura United. Sebelumnya, ia malang melintang di sepak bola Meksiko yang merupakan kampung halamannya.
Baca Juga
BRI Liga 1: Petik Kemenangan Tanpa Pelatih Kepala, Madura United Ingin Lanjutkan Momentum
BRI Liga 1: Persebaya Nyaman di Puncak Klasemen, Madura United Raih Kemenangan Kedua
Hasil Lengkap BRI Liga 1 Hari Ini: Madura United Akhiri Rentetan 6 Kekalahan Beruntun, Persebaya Kukuh di Puncak Setelah Bungkam Borneo FC
Advertisement
Pria yang akrab disapa Cachis ini menilai sepak bola Indonesia berbeda sangat jauh dengan gaya permainan di Amerika Latin. Itu sebabnya, ia merasa harus segera menyesuaikan diri.
"Saya pikir gaya permainan memang berbeda. Di sini lebih banyak menggunakan fisik, ada banyak kontak. Suhu di lapangan sangat berbeda tapi inilah sepakbola," bukanya.
"Di sini juga lebih banyak jarak antar pemain. Saya tidak tahuk kenapa, tapi akan berusaha beradaptasi secepat mungkin untukku dan tim," terang Rivera.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ada Target Khusus
Dengan kondisi tersebut, eks penggawa CF America itu enggan berbicara soal target pribadinya. Menurutnya, yang terpenting adalah membawa tim meraih kemenangan.
Walau begitu, ia mengaku bakal senang bisa terlibat lebih banyak dalam permainan Madura United. Apalagi bisa menhadirkan senyum untuk fans mereka.
"Saya hanya ingin membantu tim untuk memenangkan setiap pertandingan. Saya berharap dapat melakukan yang terbaik untuk tim, memberikan assist atau gol, membawa tim menang," tegasnya.
Advertisement
Kenyang Pengalaman di Level Tertinggi
Rivera datang ke tanah air dengan reputasi yang sangat mentereng. Ia pernah memenangkan dua kali Liga Champions Concacaf bersama CF America.
Tak hanya itu, ia pun juga turut merasakan atmosfer kompetisi elit Eropa bersama FC Llapi. Klub asal Kosovo itu sempat berlaga di kualifikasi Liga Konferensi Eropa.
"Saya bermain di CF America saat berada di Meksiko. Mereka adalah tim terbesar di sana. Sebelum ke sini, saya juga bermain di di (kualifikasi) Liga Konferensi Eropa," ucapnya
"Jadi saya harap itu hal yang bagus. Saya akan melakukan yang terbaik di Indonesia, untuk fans dan Madura United," tandas Rivera.
Peran Leonardo Medina
Eks penggawa FC Llapi ini mengaku sudah mengetahui sepak bola Indonesia sejak beberapa waktu lalu. Rivera merasa dekat lantaran mengikuti akun sosial media mantan pelatihnya, Leonardo Medina.
Pelatih asal Spanyol itu selama satu tahun terakhir membesut Persis Solo. Ia menggantikan Jacksen F. Tiago yang mundur dari kursi pelatih usai hasil minor di awal kompetisi Liga 1 2022/23.
"Saya tahu sepak bola Indonesia setahun lalu karena ada eks pelatihku di Meksiko yang berada di Persis, Leonardo Medina. Saya mengikuti media sosialnya dan melihat pertandingan dan fotonya. Saya bilang kepadanya sangat ingin bermain di sini," terangnya.
Advertisement
Hampir Merapat ke Persis
Kedekatannya dengan Medina pula yang nyaris membawanya berlabuh ke Persis. Tetapi karena satu dan lain hal, ia akhirnya memilih menjadi lawan mantan pelatihnya dengan bergabung ke Madura United.
Rivera menyebut bila pilihannya bergabung ke klub berjuluk Laskar Sape Kerrap ini sudah dipertimbangkan masak-masak. Ia merasa tertantang dengan proyek tim di bawah arahan Mauricio Souza.
"Saya mencari satu tim yang bagus karena dengan orang dan pemain yang bagus, maka akan sangat baik untuk tim. Kualitas para pemain asing dan pemain lokal di sini sangat tinggi. Jadi aku pikir kenapa tidak," tandasnya.