Bola.com, Tangerang - Lini tengah Arema FC diprediksi lebih tangguh di BRI Liga 1 2023/2024.
Ada dua pemain asing yang didatangkan untuk memperkuat sektor ini, yakni Ariel Lucero (Argentina) dan Charles Raphael (Brasil). Keduanya dalam sepekan terakhir sudah mengikuti latihan di Malang.
Baca Juga
Advertisement
Namun, di balik itu, ada sebuah kerumitan yang harus terjadi. Terutama dalam hal komunikasi. Dua pemain asal Amerika Selatan itu belum fasih berbahasa Inggris. Ariel hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Spanyol. Sedangkan Raphael menggunakan bahasa Portugis.
Itu sebabnya mereka jarang berkomunikasi intens dengan pemain Arema FC yang lain. Berbeda dengan Gustavo Almeida, Ichaka Diarra dan Charles Lokolingoy. Mereka sudah menguasai Bahasa Inggris.
Lalu bagaimana memberikan pemahaman terkait strategi kepada Ariel dan Raphael?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2 Penerjemah
Jika harus menyampaikan pemahaman strategi yang agak panjang, ada dua orang yang harus jadi penerjemah dadakan.
Informasi dari tim pelatih harus lewat vidio analis, FX Yanuar lebih dulu. Dia menyampaikan pemaparan tim pelatih dengan bahasa Inggris kepada Gustavo Almeida. Setelah itu baru Gustavo menyambungkannya kepada Raphael dan Ariel. Jadi FX Yanuar dan Gustavo dapat tugas tambahan di tim.
“Nanti kami bagi bagi dua bayaran untuk jadi penerjemah ini,” canda Gustavo kepada Yanuar.
Advertisement
Jadi Penerjemah Jurnalis
Ariel sebenarnya sempat merantau ke Montenegro musim lalu. Namun, dia hanya bertahan satu musim. Sebelumnya kariernya hanya berkutat di Argentina. Sedangkan Raphael justru tak pernah keluar dari Brasil. Baru musim ini dia menerima tantangan bermain di Indonesia.
Untuk Gustavo, dia tak hanya jadi penerjemah dari tim pelatih kepada pemain Amerika Latin. Tapi juga penerjemah ketika sesi interview dengan jurnalis. Terutama saat awak media hendak melakukan interview dengan Raphael.
Gustavo lebih dulu aktif menjelaskan jika rekan satu negaranya itu belum terlalu fasih berbahasa Inggris sehingga dia jadi jembatan komunikasi.
“Jika tidak keberatan, saya membantu untuk menerjemahkan wawancara,” kata Gustavo.
Depak Pemain Lokal?
Jelang bergulirnya Liga 1 2023/2024, berembus kabar Arema FC akan mengurangi komposisi pemain lokal. Pemain Arema semakin gemuk seiring dengan lengkapnya komposisi pemain asing.
Saat ini, Arema sudah punya 34 pemain. Jika pemain asing ASEAN tiba, jumlahnya sesuai kuota maksimal pendaftaran pemain untuk Liga 1.
Dikhawatirkan ada sederet pemain lokal yang tidak berkembang jika dipaksa tetap di Arema. Mereka akan disalurkan ke klub lain karena bursa transfer saat ini masih dibuka.
“Pemain saat ini masih bisa tambah atau berkurang. Selama masih terbuka pendaftaran pemain, apapun bisa terjadi,” kata pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo.
Advertisement
34 Pemain
Saat ini, Arema menjalani tandang ke Tangerang. Mereka akan menghadapi Dewa United di pekan pertama Liga 1, Minggu (2/7/2023). Ada 24 pemain yang dibawa. Sisanya, 10 pemain ditinggal di Malang. Hanya kapten tim, Ahmad Alfarizi yang ditinggal karena cedera.
Sedangkan, Tito Hamzah, Kevin Armedyah, Seiya da Costa, Gufroni Al Ma'ruf, Rendra Tedy dan lainnya ditinggal karena belum dapat tempat di skuad utama.
Tim pelatih Arema saat ini melihat jika kebutuhan pemain lokal berkurang sejak diberlakukan penambahan pemain asing menjadi 6. Ditambah dengan pemain U-23 yang wajib jadi starter.
“Kalau 6 pemain sudah diisi asing. Lalu satu pemain U-23. Artinya, hanya butuh 3 pemain terbaik dengan posisi non-kiper,” sambungnya.
Tumpuk Banyak Winger
Jika melihat komposisi Arema saat ini, mereka menumpuk terlalu banyak pemain sayap. Padahal saat ini, mereka mengontrak dua winger asing. Charles Lokolingoy dan satu lagi pemain asing ASEAN yang belum bergabung.
Sementara pemain lokal di posisi sayap adalah, Dendi Santoso, Tito Hamzah, Kevin Armedyah, Gufroni Al Ma'ruf, Samsudin, Flabio Soares dan Ginanjar Wahyu. Jika pemain asing tampil apik, para pemain lokal itu bisa jadi penghuni bangku cadangan. Atau bahkan hanya jadi penonton.
Advertisement