Bola.com, Jakarta - Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, menyambut positif keputusan PSSI yang menerapkan regulasi penggunaan pemain U-23 di BRI Liga 1 2023/2024. Bicara soal penerapannya, juru taktik asal Meksiko ini turut menyinggung soal Ramadhan Sananta.
Menurut pelatih Persis Solo, keharusan setiap kontestan BRI Liga 1 untuk memainkan satu pemain muda kategori U-23 sebagai starter bakal membantu perkembangan sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tim pelatih memang harus bisa berhati-hati. Pasalnya, para pemain muda masih membutuhkan pendampingan khusus karena mereka minim pengalaman dibanding pemain yang lebih senior.
“Menurut saya, penerapan regulasi pemain muda sangat bagus. Karena untuk membantu perkembangan sepak bola Indonesia, tentu saja kita membutuhkan pemain muda,” kata Leonardo.
“Hal yang sangat penting ialah bagaimana kita akan memberikan support kepada para pemain muda ini untuk bisa berkembang dan memaksimalkan potensinya,” lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Singgung Ramadhan Sananta
Leonardo Medina mengatakan, salah satu contoh tersukses dari melejitnya pemain muda di BRI Liga 1 musim lalu ialah Ramadhan Sananta. Meski masih berusia 20 tahun, dia sukses mendapat menit bermain reguler bersama PSM Makassar.
Hasilnya, Sananta terus berkembang hingga menjadi pilihan utama Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-22. Dia pun berhasil mencatatkan namanya sebagai top scorer SEA Games 2023.
“Dalam kasus Ramadhan Sananta, dia adalah pemain yang sangat berkualitas. Sekarang ini, Sananta sudah memiliki pengalaman yang banyak,” ujarnya.
“Pada musim lalu, dia sudah bermain reguler di kasta tertinggi dan sukses membawa timnya meraih gelar juara. Dia pun bisa membantu Timnas Indonesia U-22 meraih emas di SEA Games 2023.”
Advertisement
Kembangkan Pemain Muda Lainnya
Leonardo Medina mengatakan, Persis Solo akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan pemain-pemain muda lainnya yang saat ini dimiliki skuad Laskar Sambernyawa.
Pasalnya, tim pelatih harus bisa membantu proses perkembangan pemain muda ini secara maksimal, termasuk menimbang-nimbang kapan memberikan kesempatan bermain kepada mereka.
“Mereka juga harus menghadapi bagaimana tekanan dari suporter, menghadapi tekanan dari tim lawan, dan bahkan tekanan dari media. Hal-hal itulah yang akan membahayakan mereka,” ujarnya.
“Yang menjadi pertanyaan ialah bagaimana dan kapan kita harus memberikan kesempatan bermain kepada mereka. Momen seperti apa yang tepat untuk memainkan mereka,” lanjutnya.
Dukung Regulasi
Dalam regulasi pemain yang telah ditetapkan PT LIB, setiap kontestan BRI Liga 1 wajib memberikan kesempatan bermain kepada satu pemain berusia U-23 tahun sebagai starter. Minimal, mereka harus bermain satu babak alias 45 menit.
Juru taktik berusia 52 tahun ini pun siap mendukung penuh regulasi ini. Apalagi, Indonesia tak memiliki kompetisi pemain usia muda yang bisa menjadi wadah bagi pemain kelahiran U-21 hingga U-23.
“Yang jelas, regulasi penggunaan pemain muda U-22 atau U-23 di Liga 1 adalah aturan yang bagus untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Ini aturan yang sangat tepat dan saya akan mendukung regulasi ini,” ujarnya.
Advertisement