Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, membongkar kalimat sakti yang mampu membakar semangat anak asuhnya saat melakukan aksiĀ comebackĀ dramatis melawan Bhayangkara FC pada laga perdana BRI Liga 1 2023/2024.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (3/7/2023) itu, PSIS Semarang yang sempat tertinggal pada babak pertama sukses membalikkan keadaan untuk menggasak Bhayangkara FC dengan skor 3-1.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Advertisement
Tiga gol yang dicetak Mahesa Jenar pada laga ini memang seluruhnya lahir di pengujung pertandingan lewat aksi Carlos Fortes (86ā), Paulo Gali Freitas (90+3ā), dan Boubakary Diarra (90+8ā).
Gilbert pun merasa bangga dengan kerja keras anak asuhnya. Apalagi, ini menjadi kemenangan perdana bagi Mahesa Jenar yang belum pernah menang atas The Guardian.
āSaya merasa sangat senang dan bangga dengan seluruh pemain PSIS. Saya percaya, terutama pada babak kedua, bahwa para pemain bisa memainkan penampilan yang lebih baik,ā ujar Gilbert dalam sesi konferensi pers, Senin (3/7/2023).
āJadi, kemenangan pertama PSIS Semarang atas Bhayangkara FC ini bisa diraih karena kerja keras yang telah dikerahkan seluruh pemain,ā imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fokus Kawal Semua Pemain
Pelatih asal Malta ini mengatakan, tidak ada instruksi khusus yang diberikan kepada anak asuhnya untuk mengawal pergerakan pemain tertentu. Sebab, ada anggapan bahwa Mahesa Jenar terlalu fokus menempel Matias Mier.
āSaya pikir, kami harus fokus pada semua pemain, tidak hanya satu saja. Sebab, Bhayangkara FC merupakan tim bermain dengan sangat terorganisasi,ā ujar Gilbert Agius.
āSejujurnya, kami tak memberi instruksi khusus kepada Diarra untuk menjaga Matias Mier. Pada babak kedua saya memainkan Luthfi dan dampaknya luar biasa,ā imbuh pelatih PSIS Semarang itu.
Advertisement
Kalimat Sakti di Jeda Babak
Selain itu, mantan pelatih Timnas Malta ini juga membongkar dua kalimat yang disampaikan kepada para pemainnya pada jeda babak. Pertama, dia hanya meminta pemainnya untuk mencetak satu gol.
Sebab, hal ini sangat krusial untuk mengubah arah pertandingan. Adapun pesan penting kedua adalah Septian David Maulana dkk. harus memiliki keyakinan untuk bisa memenangkan pertandingan.
āSaya sendiri percaya dengan seluruh pemain. Salah satu yang saya sampaikan di jeda babak ialah kita hanya butuh satu gol untuk mengubah arah pertandingan,ā katanya.
āNamun, ternyata para pemain memberi lebih. Hal lain yang saya katakan kepada pemain ialah mereka harus memiliki keyakinan. Akhirnya mereka bisa mencetak banyak peluang dan mencetak tiga gol,ā lanjutnya.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement