Bola.com, Malang - Arema FC memang belum meraih kemenangan dalam dua laga awal BRI Liga 1 2023/2024. Namun, ada sisi positif yang masih bisa dicapai tim besutan Joko 'Getuk' Susilo tersebut. Adalah fakta mereka cukup berhasil mengorbitkan pemain muda.
Yang paling menonjol yaitu bek kiri Mikael Tata. Pemain 19 tahun ini selalu jadi pilian utama. Selain itu, dia selalu hampir tampil penuh. Hanya saja di pekan kedua, melawan Persib, dia ditarik keluar menit 82.
Baca Juga
Advertisement
Secara permainan, Tata bisa dibilang berhasil menggantikan Ahmad Alfarizi yang mengalami cedera pergelangan kaki.
Artinya, Arema tak sekedar menjalankan regulasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait pemain U-22. Karena dalam regulasi, klub hanya wajib menurunkan pemain muda minimal di babak pertama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Arema Punya Pemain Muda Lainnya
Sedangkan Arema lebih dari itu. Bahkan masih ada pemain muda lain yang juga dapat kesempatan main. Seperti Achmad Maulana, Ginanjar Wahyu dan Arkhan Fikri.
Namun menit bermain yang didapat tiga pemain itu tak sebanyak Mikael Tata. Ini hal yang di luar prediksi. Karena posisi bek kiri selama ini tak pernah lepas dari Alfarizi.
Jika dia absen, ada Achmad Figo yang jadi pelapis. Tapi pelatih Arema punya penilaian lain. Meskipun musim lalu Tata bermain di Liga 3 bersama tim Papua, Waanal Brothers. Artinya, dia sudah melakukan lompatan karier bersama Singo Edan.
Advertisement
Nyaman di Arema
Tata sendiri mengaku nyaman bermain di Arema. Dia merasa dapat dukungan dari para senior.
"Arema termasuk tim besar. Tapi pemain lain memberi dukungan kepada kami yang masih muda. Selain itu, banyak pemain yang sudah di Arema," kata Tata.
"Ketika sama-sama bermain di Timnas Indonesia kelompok usia. Dengan Arkhan, sejak di Timnas U-16 kami sama-sama,” terangnya.
Sama halnya dengan Ginanjar dan Maulana, mereka pernah main bersama di Timnas U-19.
Perwakilan Pemain di Konferensi Pers
Selain itu, Tata jadi pemain yang paling sering dibawa pelatih Arema mengikuti sesi konferensi pers usai pertandingan.
Baik saat melawan Dewa United maupun Persib. Artinya, di luar lapangan dia punya cara komunikasi yang bagus dengan media.
Padahal di Arema banyak pemain yang lebih senior. Seperti Dendi Santoso, Dedik Setiawan atau lainnya. Namun, Tata percaya diri menghadapi awak media.
Tak ada rasa canggung seperti pemain muda kebanyakan. Bisa jadi karena di timnas kelompok usia, dia sudah terbiasa berhadapan dengan jurnalis.
Advertisement