Bola.com, Jakarta - Barito Putera beruntung memiliki sosok seperti Carli de Murga di pertahanan. Pemain berusia 34 tahun itu telah makan asam garam di level elite sepak bola ASEAN.
Pria berpaspor Filipina tersebut malang melintang di sejumlah klub besar Asia Tenggara sebelum berlabuh ke Tanah Air. United City FC, Chonburi FC, hingga Johor Darul Takzim pernah merasakan servisnya.
Advertisement
Ia mengatakan bahwa membela tim-tim tersebut merupakan sejumlah pengalaman yang menantang. Setiap hari bahkan dalam latihan, semua pemain dituntut memberikan yang terbaik.
"Saya cukup beruntung bisa bermain dengan beberapa klub juara dan tentu yang berbeda adalah mentalitas. Bermain untuk tim juara, setiap pertandingan adalah tentang mendapatkan tiga poin," ucapnya.
Hal inilah yang sedang dibangun oleh Barito Putera di bawah racikan Rahmad Darmawan. Dua laga awal tanpa kekalahan merupakan bukti mereka berada di jalur yang tepat.
"Barito Putera menuju ke sana. Kami tengah membangun mentalitas yang sama seperti saat lawan Persebaya. Sayangnya, kami tidak bisa mendapatkan kemenangan walau satu poin itu cukup bagus," imbuh Carli.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Barito Putera Tak Pantas Di Papan Bawah
Pemain kelahiran Spanyol itu mengaku bila dirinya sudah tahu Barito Putera terpuruk di papan bawah pada musim lalu.
Dengan riwayat hidupnya yang luar biasa, Laskar Antasari terasa tak pantas untuknya. Tetapi, ia memiliki pandangan berbeda untuk klub barunya. Ia merasa hasil musim lalu bukan patokan permainan mereka seburuk itu.
"Saya dengar musim lalu tak terlalu baik. Tetapi sejak saya pertama kali berada di tim ini, sungguh mengejutkan kami tak bersaing untuk mendapatkan hasil baik," ungkapnya.
"Seperti yang Anda lihat, kami menunjukkan performa bagus. Semoga musim ini kami mendapatkan musim yang bagus dan suporter menikmatinya. Tetap bekerja keras untuk mendapatkan tiga poin selanjutnya," terang Carli.
Advertisement
Gaya Bertahan ala Lisandro Martinez
Melihat gaya mainnya, jebolan akademi Cadiz ini terlihat mirip bek tengah Manchester United, Lisandro Martinez. Walau tak tinggi menjulang, ia mampu membuat pertahanan yang kokoh.
Carli menyebut postur seorang pemain belakang tak bisa dijadikan patokan. Sebab, ada hal yang lebih penting ketimbang hal tersebut.
"Saya tahu postur tubuh saya tidak terlalu bagus sebagai bek tengah. Tidak besar dan tidak cepat. Tetapi sepak bola adalah sebuah permainan. Jika Anda bisa memahaminya, Anda akan bisa tampil bagus," tandasnya.
Yuk Lihat Peta Persaingan
Advertisement