Bola.com, Sleman - Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman akhirnya angkat bicara terkait dugaan pelecehan seksual di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Insiden ini terjadi saat PSS menjamu Persis Solo pada pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024, Jumat (7/7/2023) sore WIB.
Dugaan pelecehan seksual sebelumnya disuarakan oleh sejumlah suporter di media sosial Twitter. Tidak sedikit pendukung PSS yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas penjaga gate. Mereka mengaku dipegang bagian sensitifnya oleh oknum petugas.
Baca Juga
Advertisement
"Sepakat ini mas tit, pengecekan yang terlalu berlebihan bahkan cenderung ke pelecehan jika alat vital sampai didemok'i," tulis @tom_****
"Terjadi juga sm yang cewek. Dari awal nonton pre season body checking e menurutku udah kelewatan mas. Awale kaget kok ngene banget ik padahal jelas2 ra ngumpetke opo2," ujar @callme****
"Yg cewe pun juga begitu sampee di pegang² . 2x pengecekan sama woii," ucap @IndahA****
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Permohonan Maaf Panpel PSS
Ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto memberikan penjelasan sekaligus memohon maaf atas kejadian tidak mengenakkan tersebut. Yuyud mengaku hal itu dilakukan sesuai prosedur demi menghindari sanksi yang tertuang dalam regulasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Komite Displin (Komdis PSSI) akibat masuknya barang-barang terlarang ke dalam stadion.
"Kami meminta maaf mengenai kejadian yang tidak mengenakkan terjadi kepada PSS fans ketika pengecekan badan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari masuknya barang-barang terlarang yang membuat denda kepada PSS Sleman,” ujar Yuyud Pujiarto.
Advertisement
Sesuai SOP
"Pengecekan tersebut juga sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari pihak kepolisian," katanya.
"Sehingga harus diakui pihak pengamanan sudah bekerja secara maksimal untuk menjaga keamanan di dalam Stadion Maguwoharjo,” sambung Yuyud Pujiarto.
Lebih jauh, Yuyud menuturkan tindakan tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman yang terjadi di beberapa pertandingan PSS sebelumnya maupun di stadion lain.
“Tindakan tersebut kami ambil berdasarkan pengalaman di pertandingan sebelumnya karena banyak barang-barang terlarang masuk ke dalam stadion seperti flare, rokok, hingga korek. Barang tersebut lolos masuk karena banyak disembunyikan di bagian vital,” paparnya.
“Semua itu dilakukan tentu memiliki tujuan. Salah satunya adalah jika benda tersebut lolos, maka itu akan berpengaruh kepada perizinan PSS di laga berikutnya,” lanjut dia.
Apresiasi
Apresiasi juga diberikan Panpel PSS Sleman kepada para penonton yang menaati aturan yang berlaku, seperti tidak membawa barang-barang terlarang ke Stadion. Yuyud Pujiarto berharap hal tersebut bisa terus dilakukan untuk pertandingan PSS berikutnya.
“Dari Panpel PSS tentu kami ingin menjaga semuanya agar bisa nyaman dan aman menonton di Stadion. Ke depannya hal tersebut tentu akan kami evaluasi agar teman-teman PSS fans tidak perlu merasakan hal tersebut lagi ketika pengecekan badan,” tuturnya.
Secara keseluruhan, kata Yuyud, pertandingan berjalan dengan lancar dan aman. Sleman fans juga menikmati laga kandang perdana Super Elang Jawa dengan tertib.
Advertisement