Sukses


Pemain Diaspora Tidak Dapat Jaminan di Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023: Kalau Tak Layak, Dikembalikan

Bola.com, Jakarta - Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengatakan bahwa pemain diaspora tidak mendapatkan jaminan di Timnas Indonesia U-17 dalam masa persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023.

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, memanggil 34 pemain untuk pemusatan latihan dan seleksi di Jakarta pada 9 Juli-28 Agustus 2023, dengan enam di antaranya berlabel diaspora.

Keenamnya adalah Welberlieskott de Halim Jardim, Madrid Augusta, Mahesa Ekayanto, Staffan Qabiel Horrito, Aaron Liam Suitela, dan Aaron Nathan Ang.

Dari keenam pemain keturunan yang bermain di luar negeri itu, tinggal Welberlieskott yang belum bergabung dengan training center Timnas Indonesia U-17.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Ungkapan Sumardji

"Bisa dilihat tadi ada beberapa pemain diaspora kualitasnya seperti apa. Kami adil saja. Kalau memang bagus, kami pakai. Kalau tidak bagus, ya tidak," ujar Sumardji.

"Semua tergantung kualitas pemainnya. Kami tidak mementingkan pemain itu dari mana. Kembali lagi kalau kualitasnya layak untuk Timnas Indonesia U-17 buat di Piala Dunia U-17 2023, kami pakai. Kalau tidak, tak kami paksakan," jelasnya.

Sumardji masih membuka diri terhadap pemain diaspora lainnya untuk mengikuti seleksi dengan Timnas Indonesia U-17. Namun, pria yang juga COO Bhayangkara FC itu enggan memberikan garansi kepada pemain keturunan.

3 dari 6 halaman

Maksimalkan Pemain yang Ada

"Ada pemain diaspora lagi tapi belum datang. Kami berharap yang ada di sini lebih dulu yang dimaksimalkan. Kalau pun nanti ada pemain diaspora lagi, kami akan lihat. Apa salahnya," ucap Sumardji.

"Kalau memang layak untuk memperkuat Timnas Indonesia U-17, apa salahnya. Tapi, kalau tidak layak, tinggal kami kembalikan lagi," terangnya.

Welber Jardim menjadi pemain diaspora yang populer pada akhir-akhir ini. Pemuda berusia 17 tahun itu bermain untuk tim Brasil, Sao Paulo U-16.

4 dari 6 halaman

Welber Jardim

Welber lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 25 April 2007. Ayahnya, Elisangelo de Jesus Jardim adalah mantan pemain asing di Liga Indonesia yang pernah membela Persiba Balikpapan. Ibunya, Lielyana Halim, asli dari Banjarmasin.

"Welber bermain sebagai bek sayap kanan, meski pun dia juga sangat kapabel bermain di posisi gelandang sebagai pemain box to box," tutur Tenaga Ahli Menpora Bidang Potensi Pemuda dan Diaspora, Hamdan Hamedan, pada beberapa waktu lalu.

5 dari 6 halaman

Pemain Diaspora Lainnya

Sementara, Madrid Agusta dan Mahesa Ekayanto menimba ilmu di Belanda. Nama pertama membela AFC'34 Alkmaar. Figur kedua belajar sepak bola di FC Dordrecht.

Selain itu, Staffan Qabiel berasal dari tim Spanyol, Sant Cugat FC Academy, Aaron Liam dari FC Bulleen Lions di Australia, dan Aaron Nathan dari Youth FC Nottingen di Jerman.

6 dari 6 halaman

34 Pemain Timnas Indonesia U-17 untuk TC di Jakarta

Kiper

  • Danda Rama (Barito Putera)
  • Andrika Fathir (Borneo FC Samarinda)
  • Ikram Al Giffari (PPLP Sumatera Barat)
  • Aaron Nathan (Youth FC Nottingen)

Belakang

  • Welber Halim (Sao Paulo)
  • Rizdjar Nurviat Subagja (Borneo FC Samarinda)
  • Zulkifli Lukmansyah (Persib Bandung)
  • Irvansyah Afanda (Bhayangkara Presisi Indonesia FC)
  • Muhammad Iqgal Gwijangge (Barito Putera)
  • Sulthan Zaky (PSM Makassar)
  • Shouter Tonci (PPLP Papua)
  • Habil Akbar (PPLP Jawa Tengah)
  • Andre Pangestu (Bali United)
  • Muhammad Afazriel (PSS Sleman)
  • Muhammad Ridho Al Ikhsan (Borneo FC Samarinda)

Tengah

  • Gala Pagamo (PPLP Sumatera Barat)
  • Komang Ananta (Bali United)
  • Achmad Zidan Arrosyid (PSS Sleman)
  • Kafiatur Rizky (Borneo FC Samarinda)
  • Figo Dennis (Persija Jakarta)
  • Riski Afrisal (Madura United)
  • Ji Da Bin (ASIOP)
  • Mokh Hanif (Cipta Cendeika)
  • Madrid Agusta (AFC'34 Alkmaar)
  • Dimas Arya (Persipasi)

Depan

  • Jehan Pahlevi (Persija Jakarta)
  • Muhamad Gaoshirowi (Persib Bandung)
  • Azzaky Esa Erlangga (Bhayangkara Presisi Indonesia FC)
  • Nabil Asyura (PPLP Sumatera Barat)
  • Givary Lotra (Cipta Cendekia)
  • Arkhan Kaka (Persis Solo)
  • Mahesa Ekyanto (FC Dordrecht)
  • Staffan Qabiel (Academy Sant Cuggat)
  • Aaron Liam Sutela (Bullen FC)

Video Populer

Foto Populer