Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, merespons berbagai pelanggaran Kode Disiplin PSSI di BRI Liga 1 2023/2024, termasuk insiden di kandang Persik Kediri.
Sekitar 14 fans Arema FC nekat datang ke Stadion Brawijaya, Kediri, untuk mendukung Johan Alfarizi dkk. ketika dibantai Persik 2-5 dalam pekan ketiga BRI Liga 1 pada Sabtu (15/7/2023) sore WIB.
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
Kabarnya, keberadaan pendukung Arema FC yang memilih untuk tidak beratribut itu ketahuan oleh pendukung tuan rumah tatkala merayakan gol Gustavo Almeida ke gawang Persik.
Keributan pun pecah. Tidak hanya di dalam, tapi juga di luar stadion. Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang penonton dipukuli oleh massa suporter.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Larangan Suporter Tur Tandang
Padahal, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menerbitkan aturan larangan suporter tim tamu untuk tur tandang yang tertuang dalam regulasi BRI Liga 1 2023/2024 ayat enam pasal ke-51 tentang Ticketing.
Arya mengatakan bahwa Komite Disiplin (Komdis) PSSI akan menindak pelanggaran-pelanggaran dalam Kode Disiplin, tidak terkecuali aksi fans Arema FC yang ngotot untuk menembus markas Persik.
"Menanggapi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, seperti kasus adanya suporter dari tim tamu yang datang atau pelanggaran-pelanggaran lainnya, semua bakal diproses oleh Komdis PSSI," ujar Arya.
"Kami memberikan kesempatan kepada Komdis untuk bekerja secara maksimal dan saat ini mereka terus bekerja," imbuh Arya.
Advertisement
Berkaca dari Hukuman untuk PSM dan Pendukungnya
Arya memberikan contoh ketika Komdis menjatuhkan empat hukuman sekaligus untuk PSM Makassar dan suporternya buntut dari keributan antarsesama pendukung saat melawan Dewa United pada 8 Juli 2023.
"Seperti diketahui kemarin seperti kasus kerusuhan di internal suporter PSM, hukumannya berlapis dari Komdis. Jadi semua pelanggaran-pelanggaran itu pasti ada hukumannya," ucap Arya.
"Kami serahkan kepada Komdis untuk bekerja maksimal dan kami mendukung Komdis untuk melaksanakan semua aturan-aturan dan menegakan aturan," jelasnya.
Belum Ada Hukuman untuk Suporter yang Tur Tandang
Namun, Komdis belum memberikan hukuman apa-apa terkait pelanggaran regulasi suporter tim tamu yang telah terjadi sebelum kerusuhan antarsuporter PSM.
Misalnya, fans Persebaya Surabaya yang kegep menonton di kandang Persis Solo pada pekan pertama, penggemar Persis yang masuk ke markas PSS Sleman dalam pekan kedua, hingga pendukung Persija Jakarta yang berbondong-bondong mendatangi homebase Persikabo 1973 pada pekan yang sama.
"Kita harus menghargai apa pun keputusan-keputusan yang dibuat Komdis. Jadi kepada suporter juga harus bersabar karena Komdis sekarang bekerja terus, satu per satu pelanggaran-pelanggaran pasti ada hukumannya," ungkap Arya.
"Tidak mungkin tidak ada hukuman kalau ada pelanggaran. Semoga semua hasil-hasil tersebut juga berkeadilan," terang pria yang juga pendiri klub Liga 2, Sada Sumut FC tersebut.
Advertisement