Sering Juara dan Punya Prestasi Mentereng, Ini 5 Alasan Mengapa Persib Harus Rekrut Park Hang-seo sebagai Pelatih

Park Hang-seo cocok dengan Persib Bandung. Sebab, manajemen tim yang selalu mematok target tinggi tiap musimnya bisa dilatih oleh pelatih yang selalu berambisi juara dan kebetulan sering juara juga.

Namanya mencuat pada Asian Games 2002 ketika membawa Timnas Korea Selatan U-23 meraih medali perunggu. Masih di level tim nasional, ia juga membantu Vietnam meraih Piala AFF 2018.

Park Hang-seo juga pernah membawa Vietnam juara SEA Games.

Sementara di level klub, Park Hang-seo membawa Sangju Sangmu keluar sebagai juara K League 2. Adapun Changwon City juara Korea National League Championship.

Menariknya, Jeonnam Dragons yang kini jadi klub Asnawi Mangkualam, pernah dibawanya menjadi unner up di Korean League Cup 2008.

Selama masih di Vietnam, Park Hang-seo terkenal dengan pakem tiga bek tengah plus dua bek sayap. Skema itu terbukti membuat timnya sulit dikalahkan.

Sebaliknya, Persib Bandung justru jadi tim yang mudah dibobol. Tiga pekan BRI Liga 1 2023 dilalui, gawang mereka selalu bobol.

Lagipula, Persib di bawah Milla juga kerap mengusung formasi tiga bek, seperti 3-5-2 atau 3-4-3, sehingga nantinya tak akan lama bagi Park Hang-seo untuk beradaptasi.

Banyak pelatih-pelatih Persib mundur karena adanya desakan dan tekanan dari berbagai pihak. Bobotoh umumnya akan melayangkan protes dan kritik kepada manajemen klub saat tim kesayangannya bermain buruk.

Manajemen Persib acap kali kalap menghadapi tekanan-tekanan tersebut, sehingga berujung pada pemecatan pelatih, meski seringkali pelatih dinyatakan mundur, bukan dipecat.

Nah, Park Hang-seo ini dikenal sebagai pribadi yang keras, emosional, tegas, dan cenderung tidak suka dikritik. Ini bisa jadi faktor X yang justru membuat Persib bisa fokus akan tujuan utamanya.

Manajemen Persib, di sisi lain, diketahui beberapa kali silang pendapat dengan pelatih. Park Hang-seo, pribadi yang cuek, keras, dan berkarakter sangat bisa membangun ulang kejayaan Persib tanpa harus dipusingkan dengan tekanan di media sosial.