Bola.com, Gianyar - Ketika Brwa Nouri hengkang dan digantikan Mohammed Rashid, suporter Bali United sempat bertanya-tanya apakah mantan gelandang Persib Bandung tersebut bisa bermain bagus?
Mohammed Rashid membuktikannya dengan performa impresif. Gelandang Timnas Palestina itu tampil 90 menit saat Bali United bersua Madura United, pada laga pekan ketiga BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (15/7/2023) malam WIB.
Advertisement
Ia sukses membantu Tim Serdadu Tridatu mengakhiri tren kekalahan dengan membungkam Laskar Sape Kerrab 2-1. Pujian pun datang dari asisten pelatih Bali United, Stefan Keltjes.
Menurutnya, kondisi kebugaran Rashid sudah sangat prima. Itu sebabnya pemain berusia 28 tahun tersebut bisa bermain penuh selama 90 menit di lapangan.
"Dari segi teknis, kebugaran untuk sekelas pemain yang baru datang sudah sangat baik. Dia mampu bermain 90 menit dengan intensitas yang tinggi. Mohammed Rashid memiliki ketenangan yang luar biasa. Mudah-mudahan dia bisa semakin lebih siap lagi," bebernya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tekad Mohammed Rashid
Sementara itu, Rashid yang dihubungi Selasa (18/7/2023) cukup senang dengan penampilan perdananya bersama Bali United FC. Dia pun bertekad membawa Tim Serdadu Tridatu terus meraih kemenangan di BRI Liga 1, terutama pada laga kandang.
"Alhamdulillah kami saat itu bisa memenangkan pertandingan. Saya sadar awal yang kurang bagus dialami Bali United. Namun, saya menilai dalam sepak bola situasi seperti itu cukup normal. Terkadang bisa kalah, terkadang kami bisa memenangkan pertandingan," ucapnya.
"Saya senang bisa membantu Bali United meraih kemenangan," tambahnya.
Yang terpenting menurut Mohammed Rashid, kemenangan melawan Madura United bisa menjadi modal berharga menghadapi Arema FC (21/7/2023) dan Dewa United (29/7/2023).
Advertisement
Pantang Kalah
Kebetulan saat menghadapi Arema FC pada laga pekan keempat, Bali United bertindak sebagai tim tamu dan duel berlangsung di rumahnya sendiri, Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Setelah itu, mereka juga akan menjamu Dewa United di stadion yang sama pada laga pekan kelima. Bagi pemilik nomor punggung 74 tersebut, dua pertandingan beruntun di Stadion Dipta, memberikan keuntungan tersendiri.
Terlebih Arema sedang goyah karena kalah 2-5 dari Persik Kediri. Arema pun hanya mengemas satu poin hasil dari sekali imbang dan menelan dua kekalahan.
"Ini jadi keuntungan bagi Bali United. Saya tidak berpikir Bali United kalah lagi di kandang sendiri musim ini,” tegasnya.
"Melawan Arema, kami bertindak sebagai tuan rumah, tetapi kami bermain di kandang sendiri kan? Ini adalah kandang kami. Tidak ada alasan kami kalah di kandang sendiri," tambahnya.
Ingin Suporter Kembali Padati Stadion
Namun lanjutnya, semua tergantung dari kerja keras seluruh pemain. Termasuk kehendak Tuhan yang bisa menentukan hasil pertandingan melawan Arema FC ataupun Dewa United.
Ia mau membantu Bali United kembali meraih kemenangan dan membuat Stadion Dipta dipenuhi suporter. Dalam dua pertandingan kandang, suporter yang datang rata-rata hanya 3 ribu per pertandingan.
Itupun sebagian besar adalah undangan. Saat melawan Madura United, penonton yang datang didominasi anak-anak SSB yang diberikan tiket reguler secara gratis.
"Makanya kami harus berbenah. Kami harus menang, menang, dan menang. Sekarang tergantung kerja keras dan kehendak Tuhan. Kami harus menjadi lebih baik lagi dan kami harus memberikan yang terbaik juga untuk suporter," tutupnya.
Advertisement