Bola.com, Surabaya - Persaingan BRI Liga 1 2023/2024 mulai berlangsung ketat meski baru memasuki pekan ketiga. Banyak kejutan yang terjadi dalam pekan-pekan awal musim ini.
Posisi puncak klasemen BRI Liga 1 secara mengejutkan diduduki Barito Putera. Padahal klub asal Banjarmasin itu selalu berada di papan bawah, bahkan kerap hampir terdegradasi, selama beberapa musim terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Dewa United menyusul di posisi runner-up sementara dengan koleksi tujuh poin, sama seperti Barito Putera.
Dewa United sempat memberikan kejutan dengan mengalahkan juara bertahan PSM Makassar. Dewa United merupakan tim berstatus promosi pada BRI Liga 1 musim 2022/2023.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengaruh Perubahan Kuota Pemain Asing
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, menilai ini terjadi karena regulasi enam pemain asing pada musim ini. Angka itu meningkat dari musim lalu yang hanya memperbolehkan setiap klub mendaftarkan empat pemain impor.
Enam pemain asing yang direkrut pada BRI Liga 1 musim ini terdiri dari lima pemain bebas konfederasi dan satu dari Asia Tenggara. Hal ini berbeda dengan musim lalu yang hanya membolehkan tiga pemain bebas konfederasi dan satu AFC atau Asia.
"Semua cukup ketat. Ke-17 tim ini merupakan pesaing Persebaya. Kita tahu dengan adanya enam pemain asing memang persaingan lebih ketat," ujar Aji Santoso.
Persebaya Surabaya sempat menjalin rivalitas dengan sejumlah klub Tanah Air pada era klasik. Sebut saja Persija Jakarta, PSIS Semarang, dan PSM Makassar, yang jadi pesaing juara.
Advertisement
Sudah Berbeda
Namun, Aji Santoso merasa hal itu sudah tidak berlaku. Hampir semua klub BRI Liga 1 kini memiliki kekuatan yang merata.
Hal ini pun membuat pertandingan makin sulit diprediksi. Bukan tidak mungkin klub yang musim lalu di papan atas kalah saat menghadapi penghuni papan bawah.
Pelatih berlisensi UEFA Pro itu mencontohkan duel antara Persib Bandung melawan Dewa United yang berlangsung pada Jumat (14/7/2023).
Secara mengejutkan, Maung Bandung hampir kalah dari Dewa United yang dua musim lalu masih berstatus klub Liga 2. Beruntung, duel pekan ketiga itu berakhir dengan skor imbang 2-2.
“Saya lihat pertandingan Persib melawan Dewa United, sudah tidak ada perbedaan antara Persib dengan Dewa. Dulu begitu timpang, sekarang saya lihat (Persib) malah hampir kalah,” ucap Aji Santoso.
“Artinya menunjukkan menunjukkan kompetisi kali ini jauh lebih ketat dibanding musim kemarin. Menurut saya ini cukup bagus untuk perkembangan sepak bola kita. Kompetisi levelnya sudah mulai bagus. Ini harus dipertahankan,” imbuh Aji Santoso.
Persib hanya mampu meraih hasil imbang dalam tiga pertandingan musim ini. Teranyar, pelatih Luis Milla memilih mundur dari jabatannya.
Duel Kontra PSIS Jadi Contoh Lain
Teranyar, Persebaya juga kalah 0-2 dari PSIS Semarang pada pekan ketiga (16/7/2023). Padahal, musim lalu tim Bajul Ijo mampu dua kali menundukkan Laskar Mahesa Jenar dalam dua pertemuan.
Jumlah enam pemain asing memang membuat klub-klub bersaing untuk memanfaatkan slot tersebut. Alhasil, permainan jadi lebih atraktif meski akhirnya banyak pemain lokal yang tergusur.
Persebaya telah mendaftarkan enam pemain asing, di antaranya adalah Dusan Stevanovic (Serbia), Song Ui-young (Singapura), Ze Valente (Portugal), Sho Yamamoto (Jepang), Bruno Moreira, dan Paulo Victor (Brasil).
Advertisement
Sebaran Pemain Asing
Hampir semua klub BRI Liga 1 telah merekrut enam pemain asing untuk memanfaatkan slot yang tersedia. Hanya empat klub yang belum melengkapi kuota itu, yakni Arema FC, Bhayangkara FC, Dewa United, dan Persija Jakarta.
Arema FC, Bhayangkara FC, dan Dewa United masih menyisakan satu slot yang belum terpenuhi atau baru merekrut lima pemain asing.
Sedangkan Persija tercatat masih mendaftarkan empat pemain asing sehingga menyisakan dua kuota termasuk pemain ASEAN.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement