Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, telah memilih sederet pemain di posisi gelandang untuk mengikuti seleksi skuad Piala Dunia U-17 2023.
Muncul sejumlah nama baru serta pemain naturalisasi yang akan bersaing memperebutkan lini tengah.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Dari total 34 nama pemain pilihan Bima sakti pada seleksi kali ini, beberapa di antaranya memang sudah pernah memperkuat Timnas Indonesia U-17, tepatnya pada Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Pemain-pemain ini juga telah menjadi andalan Bima Sakti. Meski akhirnya gagal lolos ke putaran final, mereka kembali dipanggil untuk bersaing menembus skuad Timnas U-17 yang akan diterjunkan pada Piala Dunia U-17 2023.
Selain wajah-wajah lama, tim pelatih juga memberikan kesempatan bagi pemain baru untuk membuktikan kapasitasnya. Tercatat, ada beberapa pemain keturunan yang mendapat panggilan untuk seleksi kali ini.
Jika mempertimbangkan nama-nama baru, komposisi lini tengah bakal semakin berwarna. Apalagi, PSSI juga tengah menggelar seleksi di 12 kota untuk menjaring talenta-talenta baru dari seluruh penjuru nusantara.
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diperkuat Deretan Wajah Lama
Tak jauh berbeda dengan sektor lainnya, lini tengah Timnas Indonesia U-17 kembali diwarnai pemain-pemain lama. Beberapa gelandang yang dipanggil sudah sering jadi andalan Bima Sakti sejak tahun lalu.
Nama-nama gelandang yang dimaksud adalah Figo Dennis (Persija), Mokh Hanif Ramadhan (Cipta Cendekia FA), Kafiatur Rizky (Borneo FC), Riski Afrisal (Madura United), hingga Achmad Zidan Arrosyid (PSS Sleman).
Sebagian nama-nama pemain ini memang sudah mendapatkan klub. Tentu, talenta mereka bisa tetap diasah meskipun belum ada penyelenggaraan kompetisi pemain usia dini semacam Elite Pro Academy (EPA).
Selain itu, ada pula beberapa pemain jebolan Timnas U-17 yang justru tak dipanggil pada seleksi kali ini. Mereka ialah Narendra Tegar Islami dan Femas Crespo.
Â
Â
Â
Advertisement
Alumnus Garuda Select
Bima Sakti tampaknya juga menampung para pemain muda yang sukses bersinar bersama program Garuda Select jilid kelima yang ditempa di Inggris dan Italia. Mereka adalah Givary Lotra dan Hanif Ramadhan.
Dua pemain ini memang terhitung menonjol di bawah asuhan Des Walker dan Dennis Wise. Sebab, mereka menjadi andalan penting di lini tengah.
Hanif Ramadhan yang juga jadi pemain Timnas Indonesia U-17 tercatat sudah memainkan total 17 pertandingan. Dia membantu Garuda Select membukukan tujuh cleansheet dan sempat dapat satu Man of The Match (MoTM).
Sementara itu, Givary Lotra yang dikenal dengan kecepatannya sukses menghasilkan empat gol dan empat assist. Dia jadi salah satu nama yang layak dinantikan kiprahnya bersama Timnas Indonesia U-17.
Â
Â
Amunisi Tambahan dari Pemain Diaspora
Bima Sakti juga menyertakan total enam pemain diaspora dalam seleksi Timnas Indonesia U-17 ini. Beberapa nama di antaranya juga punya potensi untuk mengisi lini tengah.Â
Yang pertama ialah Welber Jardim. Pemain yang bermain untuk klub Brasil, Sao Paulo U-16, ini punya karakter versatile alias serbaguna. Selain bek sayap kanan, dia juga bisa memainkan peran sebagai gelandang box-to-box.
Selain itu, ada pula Staffan Qabiel. Pemain kelahiran Jakarta yang kini memperkuat Sant Cugat FC Academy itu juga bisa ditempatkan sebagai gelandang bertahan maupun bek tengah.
Meskipun berstatus pemain yang berasal dari luar negeri, mereka tak mendapatkan garansi untuk lolos secara otomatis. Artinya, pemain-pemain diaspora juga harus berjuang untuk merebut hati Bima Sakti.
Advertisement