Bola.com, Sleman - Menjelang laga pekan keempat kontra PSS Sleman, pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, ternyata masih belum bosan mengungkapkan ketakjubannya dengan atmosfer kompetisi BRI Liga 1 2023/2024.
Rivalitas antara PSS Sleman dan PSIS Semarang memang tak hanya terjadi di atas lapangan saja, tetapi juga ikut merembet ke luar lapangan. Sebab, sempat terjadi insiden kericuhan antarsuporter kedua kubu.
Baca Juga
Advertisement
Insiden ini terhitung masih baru terjadi, tepatnya ketika PSS bertandang ke markas PSIS pada putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023 yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (2/4/2023).
Saat itu, salah satu kelompok suporter PSIS, SNEX, terlibat bentrokan dengan pendukung PSS Sleman di tribune utara. Akibatnya, kerusuhan ini menimbulkan sejumlah korban luka-luka.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Normal dalam Sepak Bola
Gilbert Agius menyadari, PSIS Semarang akan menghadapi tekanan tinggi dari suporter pendukung PSS Sleman yang siap memadati Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Jumat (21/7/2023).
Juru taktik asal Malta ini memang sudah akrab dengan tekanan seperti ini. Sebab, saat bermain kandang, timnya juga mendapat dukungan penuh dari suporter. Situasi ini berbanding terbalik apabila timnya bermain tandang.
“Saya pikir ini adalah normal dalam sepak bola Indonesia. Jika kita bermain di kandang, maka akan ada banyak suporter yang memberikan dukungan untuk kami,” ujar Gilbert Agius dalam sesi konferensi pers, Kamis (20/7/2023).
“Sedangkan ketika bermain tandang, suporter lawan bakal memberikan tekanan untuk membantu timnya. Namun, sebetulnya ini adalah fenomena yang bagus,” imbuhnya.
Advertisement
Tak Ingin Terjadi Bentrokan
Bagi Gilbert, pengalaman berkarier di Indonesia cukup spesial. Sebab, selama bekerja di negara asalnya, pelatih berusia 49 tahun ini tak pernah merasakan atmosfer pertandingan yang luar biasa.
Namun, dia juga tetap mengingatkan suporter agar menghindari bentrokan. Maklum, musim lalu, saat PSIS menjamu PSS di Stadion Jatidiri, sempat terjadi kericuhan antarkelompok suporter.
“Bagi saya, atmosfer seperti ini menyenangkan. Sebab, di negara saya, kami tidak akan mendapatkan dukungan luar biasa seperti ini dari suporter,” ujar Gilbert.
“Saya sangat senang dengan suporter, selama mereka tidak berkelahi lagi seperti yang terjadi pada pertandingan musim lalu,” mantan pelatih Timnas Malta itu menambahkan.
Siap Tempur
Gilbert Agiusn juga memastikan bahwa anak asuhnya sudah siap tempur menghadapi PSS Sleman.
“Persiapan kami menghadapi pertandingan ini berjalan lancar. Saya merasa senang dengan attitude yang diperlihatkan oleh para pemain di sesi latihan,” ujar Gilbert Agius dalam sesi konferensi pers, Kamis (20/7/2023).
“Kami memang memiliki persiapan satu hari lebih sedikit dari pada PSS Sleman. Karena pada pekan lalu kami bermain sehari setelah mereka bertanding,” ia menambahkan.
“Namun, saya merasa senang dengan proses recovery yang sudah dijalani para pemain. Oleh karena itu, saya pikir kami sudah sangat siap menghadapi pertandingan,” kata juru taktik asal Malta tersebut.
Advertisement