Bola.com, Jakarta - Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyatakan pihaknya sudah mencapai kata sepakat dengan sosok yang akan menjadi direktur teknik baru Timnas Indonesia.
Namun, Erick Thohir masih belum mau menyebut siapa sosok direktur teknik tersebut. Menurut Erick, saat ini baru ada kesepakatan verbal antara PSSI dan sang calon dirtek.
Baca Juga
Double Date, Erick Thohir dan Istri Kunjungi Vakansi Maarten Paes dan Luna Bijl di Bali: Dengarkan Cerita Melihat Berbagai Budaya Indonesia
Brisbane Roar Tak Lepas Rafael Struick ke Timnas Indonesia untuk Penyisihan Grup Piala AFF 2024, Baru Bisa jika Masuk Semifinal
Indra Sjafri Sempat Jadi Opsi Pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, tapi Erick Thohir Akhirnya Tetap Pilih Shin Tae-yong
Advertisement
Proses penandatanganan kontrak akan dilakukan beberapa hari kemudian. Paling lambat, proses itu sudah selesai pada awal pekan depan.
Setelah itu, PSSI baru akan mengumumkan secara resmi siapa sosok direktur teknik Timnas Indonesia yang akan menggantikan Indra Sjafri itu.
"Sudah terjadi kesepakatan belum tanda tangan, kalau bisa satu dua hari atau awal minggu depan," ungkap Erick Thohir.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jangka Pendek
Erick Thohir menyebut pihaknya hanya akan memberi kontrak jangka pendek kepada sang calon direktur teknik. Hal itu disebut sesuai dengan negosiasi yang sebelumnya dilakukan.
PSSI dan sang calon dirtek ingin menjajaki masa percobaan terlebih dahulu. Jika sama-sama puas, akan ada kontrak jangka panjang yang disiapkan.
"Tugasnya mendampingi Timnas Indonesia selama empat bulan, kita sama-sama percobaan dulu," ujar Erick Thohir.
Advertisement
Menanamkan Ciri Khas
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan apa saja program kerja sang dirtek Timnas Indonesia kelak. Satu di antaranya adalah menjalankan program sinkronisasi.
Selain itu, dirtek Timnas Indonesia juga diharapkan bisa memunculkan ciri khas permainan ala Indonesia. Meski hal itu akan memakan waktu yang sangat lama.
Tidak hanya sinkronisasi program, tapi menciptakan kultur sepak bola seperti apa. Top 20 negara dengan sepak bola hebat itu punya pola permainan senidiri itu yang harus kita temui tapi tidak mudah," tandas Erick.