Bola.com, Semarang - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, membeberkan proses panjang yang harus ditempuh untuk mendatangkan pemain Timor Leste, Paulo Gali Freitas.
Yoyok Sukawi mengakui, performa yang ditampilkan Paulo Gali Freitas bersama PSIS Semarang hingga pekan keempat BRI Liga 1 2023/2024 itu patut mendapat apresiasi. Dari empat laga, dia memang baru satu kali main sebagai starter.
Baca Juga
Advertisement
Sebab, pada tiga laga awal, Gali masih harus bermain dari bangku cadangan. Baru pada duel melawan PSS Sleman pada pekan keempat, dia mendapat kepercayaan untuk tampil sejak menit awal.
Sejauh ini, catatan performa dari pemain Timnas Timor Leste itu cukup memuaskan. Lewat empat penampilannya pada awal musim ini, dia sudah menyumbang dua gol dan satu assist untuk Mahesa Jenar (julukan PSIS Semarang).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Mudah
Yoyok Sukawi memang cukup heran dengan banyak pihak yang sempat memandang Gali sebelah mata. Padahal, PSIS harus melewati jalan yang cukup panjang untuk merekrut ‘Wonderkid Abadi’ itu.
Sebelum merekrut Gali, Yoyok mesti menjalin komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL). Selain itu, PSIS juga harus menggunakan mekanisme transfer untuk mendatangkan Gali.
“Paulo Gali Freitas itu pemain yang mahal. Saya mendatangkan Gali itu tidak gampang. Saya harus berbicara terlebih dahulu bersama Federasi Sepak Bola Timor Leste,” kata Yoyok Sukawi.
“Selain itu, saya juga harus mengurusi transfer Gali dari klubnya. Itu tidak gampang. Semua itu ada ceritanya. Jangan meremehkan Gali,” ia menambahkan.
Advertisement
Harganya Tak Murah
Beberapa waktu lalu, publik sempat dikejutkan dengan market value alias harga pasar Paulo Gali Freitas yang terhitung murah. Sebab, menurut laman Transfermarkt, pemain ini hanya dihargai Rp869 juta.
Yoyok pun membantah klaim tersebut. Sebab, menurutnya, Gali adalah pemain yang mahal. Kalau pun harganya murah, dia menyebut bahwa sudah ada banyak klub yang menggunakan jasanya.
“Kalau harganya murah, pasti sudah ada banyak klub yang mengontraknya. Dia adalah pemain yang mahal dan untuk mendatangkannya prosesnya juga sulit,” ujar Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu.
Tak Dijual
Selain itu, Yoyok juga mengakui kalau pemain yang sempat digempur isu pemalsuan umur ini sudah menjadi idola baru bagi suporter PSIS Semarang. Oleh karena itu, pemain kelahiran Dili ini tidak bakal dijual.
“Paulo Gali Freitas sekarang sudah menjadi kesayangan suporter Semarang ya, jadi dia tidak bakal dijual,” kata mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu.
Advertisement