Sukses


Termasuk Muhammad Ferrari, 9 Pemain Timnas Indonesia U-20 Mengikuti Pendidikan Kepolisian

Bola.com, Jakarta - Daftar pemain Timnas Indonesia U-20 yang mengikuti pendidikan kepolisian bertambah. Jumlahnya menjadi sembilan nama, termasuk bek Persija Jakarta, Muhammad Ferarri.

Delapan pemain Timnas Indonesia U-20 lain yang menjadi polisi adalah Kakang Rudianto, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Ananda Raehan, Dimas Juliono, Rabbani Tasnim, Daffa Fasya, dan Muhammad Faiz Maulana.

Kakang membela Persib Bandung, Ginanjar dari Arema FC, Frengky Missa dari Persikabo 1973, Ananda Raehan dari PSM Makassar, Dimas Juliono dan Faiz Maulana dari Bhayangkara FC, Rabbani Tasnim dari RANS Nusantara FC, dan Daffa Fasya dari Borneo FC Samarinda.

Sebelumnya, beredar foto di media sosial ketika Ferarri, Kakang, Ginanjar, dan Frengky berada di Polda Metro Jaya. Keempat pemain Timnas Indonesia U-20 itu menggunduli kepala yang telah menjadi tradisi saat masuk kepolisian.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penjelasan Ketua BTN

"Ada sembilan pemain yang memutuskan menjadi polisi," ujar Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.

"Tujuh pemain dari Timnas Indonesia U-20 dan dua dari timnas U-22," ungkap pria yang juga sebagai COO Bhayangkara FC tersebut.

Dari sembilan pemain itu, Ferarri dan Ananda Raehan dipromosikan ke timnas U-22 tatkala meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja.

"Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri," ucap Sumardji.

 
3 dari 4 halaman

Memakan Waktu 5-7 Bulan

Pendidikan polisi umumnya memakan waktu berbulan-bulan. Pendidikan tamtama berlangsung lima bulan, sementara bintara tujuh bulan.

Sebelumnya, Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, menjelaskan status Ferarri yang lebih memilih menjadi polisi ketimbang bermain di BRI Liga 1 2023/2024.

"Anda harus melihat bahwa Ferarri tidak ada di sini karena dia sedang, saya tidak tahu, akademi kepolisian di suatu tempat," ungkap Thomas Doll.

4 dari 4 halaman

Ugnkapan Thomas Doll

"Itu adalah keputusan darinya. Jadi, kami mengatakan kepadanya lebih baik tidak pergi. Itu sebabnya dia tidak bersama kami ketika melawan Persita," tutur Thomas Doll.

"Saya tidak tahu, pendidikan polisi atau semacamnya. Situasinya seperti ini. Jadi, ketika dia memutuskan pendidikan polisi lebih penting dari Persija, itu pilihannya."

"Ya, dia adalah pemain Persija. Tapi dia akan memiliki beberapa konsekuensi," terang pelatih berusia 57 tahun tersebut.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer