Bola.com, Jakarta - Legenda Timnas Indonesia sekaligus asisten pelatih timnas U-22, Kurniawan Dwi Yulianto, bercerita tentang pembinaan usia muda di Italia dalam sharing session dengan PSSI Pers.
"Kalau kita bicara sepak bola usia muda, saya semangat. Bangsa kita tidak kekurangan talenta, tapi kurang bisa memanfaatkannya," ujar Kurniawan.
Baca Juga
Advertisement
"Program seperti Primavera, SAD, ingga Garuda Select yang dirasakan adalah kami masih berkumpil dengan sesama pemain Indonesia," imbuh Kurniawan.
Kurniawan Dwi Yulianto mengisahkan ketika ia belajar kepelatihan di klub Serie B Italia, Como 1907. Pemain muda dari usia delapan tahun yang berstatus kanak-kanak bahkan sudah sering berkompetisi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjelasan Kurniawan Dwi Yulianto
"Jadi, pemain setiap akhir pekan bertanding. Como mempunyai tim dari U-8 sampai senior. Saya fokusnya di tim U-19. Sebab di Indonesia, transisi dari U-19 ke senior itu ada kendala," imbuh Kurniawan Dwi Yulianto.
"Saya mengikuti akun Instagram para pemain dan hanya posting satu per satu unggahan di Italia. Mereka bilang dari kecil sampai U-19 fokus berjuang karena tidak dibayar," ucapnya.
Bekerja sama dengan Aice, PSSI Pers menggelar sharing session bertajuk "Garuda Mendunia bersama Aice" di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/7/2023).
Selain Kurniawan dan Elie Aiboy, turut hadir Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mantan pemain Timnas Indonesia dan Persib Bandung, Atep, Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI bidang Penguatan Budaya Olahraga Masyarakat, Mahfudin Nigara, hingga Senior Brand Manager Aice Group, Sylvana Zhong.
Advertisement
Komentar PSSI
"PSSI mengapresiasi dukungan Aice dalam membangun sepa kbola nasional yang berjenjang sejak usia dini hingga level profesional," kata Arya.
"Kami yakin rekam jejak panjang dan dedikasi dalam berbagi kebahagiaan dalam dunia olahraga telah berhasil membangun karakter masyarakat untuk berlomba-lomba menjadi atlet nasional yang berprestasi."
"Kami meyakini proses membangun timnas yang berprestasi di kancah dunia, harus dimulai sejak usia dini," jelas Arya.
Gerakan Mendukung Piala Dunia U-17 2023
Sementara itu, Aice meluncurkan gerakan "10 Ribu Es Krim dan 500 Bola untuk Bangkitkan Semangat Pemain Muda" seiring akan digelarnya Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia pada 10 November-2 Desember 2023.
"Untuk memperkuat fondasi para pemain Timnas Indonesia U-17, kami meyakini proses membangun tim yang berprestasi di kancah dunia harus dimulai sejak usia dini. Apalagi, Indonesia baru saja didapuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023," imbuh Sylvana.
Advertisement