Bola.com, Jakarta - Empat laga telah dilalui PSS Sleman di BRI Liga 1 2023/2024. Klub berjulukan Super Elang Jawa itu berada di posisi sebelas klasemen sementara.
Mereka mengemas lima poin, hasil dari satu kemenangan, dua kali imbang, dan kekalahan. Secara hasil memang belum sesuai yang diharapkan.
Baca Juga
Advertisement
Plus penampilan PSS Sleman masih angin-anginan alias inkonsisten. Mereka kesulitan meraih kemenangan di tiga laga terakhir.
Selain itu, Laskar Sembada juga begitu mudah kebobolan. Total ada tujuh gol yang bersarang ke gawang kawalan kiper asal Filipina, Anthony Pinthus. Sedangkan gol yang dicetak jumlahnya justru lebih sedikit, yakni enam gol saja.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sisi Positif
Kendati demikian, ada sisi positif yang dapat diambil dari empat laga awal Tim Elang Jawa. Hal tersebut disampaikan pelatih fisik, Kartono Pramdhan.
Dia mengatakan, para penggawa PSS Sleman mampu bermain dengan stamina bagus selama 90 menit pertandingan.
Ini terlihat dalam laga terakhir PSS kontra PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Jumat (21/7/2023).
Kartono Pramdhan pun membeberkan, mengapa kondisi para pemain bisa tetap terjaga meskipun harus menjalani pertandingan dengan tensi tinggi.
"Kalau tinjauan dari komponen fisik, secara umum yang dapat dilakukan tim pelatih hanya menjaga dan memantau kondisi fisik para pemain agar selalu stabil dalam setiap pertandingan. Baik itu secara kemampuan otot dan juga cardio," ujar Kartono.
“Salah satu hal untuk menjaga itu adalah dengan latihan gym. Selain itu, aktivitas aerobik dengan bola yang didesain oleh pelatih kepala PSS untuk menjaga kondisi para pemain,” sambungnya.
Advertisement
Pakai Teknologi Catapult
Peningkatan performa penggawa PSS sejauh ini tidak lepas dari teknologi sport science berupa rompi catapult yang diterapkan.
Rompi dengan teknologi tinggi yang mulai digunakan sejak pramusim ini disebut banyak membantu tim pelatih dalam meningkatkan performa pemain.
“Karena PSS menggunakan teknologi catapult, terlihat data terakhir menunjukkan data yang stabil di mana itu berarti kondisi para pemain normal. Hasil dari catapult ini juga selalu dikoordinasikan dengan tim pelatih dan analisis untuk memantau kondisi terakhir pemain,” katanya.
"Catapult adalah sebuah teknologi sport science yang diterapkan tim PSS pada musim ini. Alat ini terkoneksi dengan GPS atau satelit sehingga banyak manfaatnya. Alat ini bisa membantu mengumpulkan informasi terkait proses latihan dan hasil latihan para pemain," imbuh dia.
Menurut Kartono, teknologi tersebut sudah menjadi kebutuhan tim sepak bola, mulai dari benua Eropa hingga tim lokal di Indonesia. Selain itu, ada banyak parameter yang didesain catapult.
“Namun, hanya beberapa parameter yang biasa kami pakai untuk mengetahui jarak tempuh pemain ketika latihan, pertandingan, kemudian denyut nadi mereka apakah terlalu tinggi atau memang di zona aman saja,” papar pria kelahiran Bandung itu.
Antisipasi
Setiap musimnya, kontestan klub dihadapkan dengan jadwal kompetisi yang panjang. Tim-tim pun dituntut untuk pintar menjaga tingkat kebugaran pemain. Soal itu, Kartono Pramdan rupanya punya tips tersendiri buat menyiasati problem tersebut.
"Pada saat kompetisi bergulir cara menjaga kondisi fisik secara spesifik adalah bermain tiap pertandingan. Untuk pemain yang belum mendapat menit bermain, jajaran pelatih PSS menggelar laga persahabatan," ungkapnya.
“Para pemain yang menit bermainnya kurang dan tidak masuk line-up bisa melakukan laga persahabatan agar sentuhan bermain tidak hilang. Selain itu, juga ada latihan extra agar kondisinya tetap terjaga dan selalu siap jika dimainkan,” lanjut Kartono.
Advertisement