Sukses


Top Skorer BRI Liga 1 Disapu Bersih Pemain Asing, Kemunduran atau Penyerang Lokal Susah Bersaing?

Bola.com, Jakarta - Hingga pekan keempat BRI Liga 1 2023/2024, daftar top skorer sementara diisi oleh para penyerang asing. Di peringkat pertama dihuni oleh Gustavo Almeida. Penyerang Arema FC tersebut menjadi top skorer dengan menorehkan enam gol.

Jumlah golnya ini adalah jumlah gol yang diraih Arema dalamĀ empat pertandingan. Artinya, penyerang berpaspor Brasil tersebut mencoba mengangkat Singo Edan sendirian.

Di posisi runner ada Alex Martins. Penyerang Dewa United tersebut mengemas lima gol. Disusul Carlos Fortes bersama PSIS Semarang dan Fernando Rodriguez di Persis Solo yang sama-sama mengumpulkan empat gol.

Di peringkat kelima, ada Matheus Pato dengan tiga gol. Sekarang top skorer Borneo FC tersebut di BRI Liga 1 2022/2023 tersebut hengkang ke Liga Tiongkok bersama Shandong Taishan.

Ā 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyerang Lokal Tenggelam

Belum terlihat batang hidung para penyerang lokal yang bisa bersaing dengan penyerang-penyerang asing di BRI Liga 1 2023/2024. Bahkan penyerang naturalisasi milik Bali United, Ilija Spasojevic saja masih sangat sulit mencetak gol. Berstatus sebagai WNI pada akhir 2017, permainan Spaso masih melempem bersama Bali United.

Di tim lainnya pun demikian. Ramadhan Sananta bersama PSS juga belum bertaji. Banyak penyerang lokal potensial yang memilih hengkang dari BRI Liga 1 musim ini.

Hari Nur Yulianto lebih memilih klub Liga 2 Malut United. Samsul Arif Munip yang dalam beberapa musim bisa bersaing dengan penyerang asing saat masih berseragam, Persela, Persebaya Surabaya, hingga PSS Sleman, juga memilih hengkang ke Liga 2.

Ia memilih Gresik United sebagai Pelabuhan kariernya. Padahal ia terkenal sebagaiĀ super subĀ berkat penampilannya yang impresif.

Ā 

3 dari 4 halaman

Kendala

Apa yang menjadi kendala? Yang paling dominan adalah penyerang lokal sulit bersaing dengan penyerang asing. Klub-klub lebih memilih percaya dengan penyerang asing dibandingkan dengan penyerang lokal.

Sulitnya penyerang lokal bersaing, adalah buntut dari para pemain yang sejak usia muda enggan untuk berposisi sebagaiĀ target manĀ atau pemain nomor sembilan. I Made Pasek Wijaya, legenda hidup sepak bola Bali yang sekarang menjadi Direktur Akademi Bali United, menjelaskannya.

ā€œSejak kecil rata-rata orang tua mengarahkan anaknya bermain sebagai pemain belakang atau gelandang. Sudah beranjak remaja, rata-rata mereka tidak mau jadiĀ striker.Ā Target mereka kan main di Liga 1,ā€ bebernya.

Bisa dikatakan juga ada peran dari klub atas redupnya penyerang lokal. Bahkan Shin Tae-yong hingga Indra Sjafri yang sempat melakukan seleksi pemain Timnas U-17 untuk Piala Dunia U-17 saja kesulitan mencari penyerang lokal.

ā€œKlub-klub di Indonesia ini, lebih memilih penyerang asing daripada penyerang Indonesia kan? Mentok mereka memilih bermain sebagai penyerang sayap. Masih banyak penyerang sayap berkualitas dari Indonesia dibandingkanĀ target man,ā€ tegasnya.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer