Bola.com, Gianyar - Bangkit atau terjebak di dasar klasemen BRI Liga 1 2023/2024. Dua pilihan itu yang dihadapi Arema FC pada pekan ke-6 melawan Barito Putera di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (4/8/2023).
Seperti diketahui, setelah Bhayangkara FC berhasil menekuk Persita Tangerang, Kamis (3/8/2023), Tim Singo Edan kini berstatus juru kunci. Tak hanya itu, Arema FC jadi satu-satunya tim yang belum bisa meraih kemenangan pada musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Momen memperbaiki posisi dan catatan negatif itu ada saat berhadapan dengan Barito Putera. Pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo memahami hal tersebut.
Belakangan, dia membuat pemain bekerja lebih keras untuk memperbaiki sederet kelemahan di tim. Untuk meraih kemenangan, Getuk mengasah pemain yang punya naluri menyerang.
Dari pantauan Bola.com, ada empat pemain Arema FC yang dimaksimalkan potensinya untuk merobek gawang Barito Putera. Berikut ini keempat pemain itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gustavo Almeida
Penyerang asal Brasil tersebut menjadi tumpuan utama Tim Singo Edan dalam urusan mencetak gol. Buktinya, Almeida memborong tujuh gol yang diciptakan Arema FC musim ini, baik dari penalti, tendangan bebas, hingga memanfaatkan kesalahan lawan.
Kepercayaan diri Gustavo makin meningkat karena selalu mencetak gol dalam setiap pertandingan. Artinya, belum ada pemain belakang atau kiper lawan yang membuatnya mandul.
Ditambah lagi, Gustavo Almeida dapat jabatan sebagai kapten tim. Saat ini, kapten utama Arema, Ahmad Alfarizi, lebih sering berkutat dengan cedera.
Meski belum bisa memberikan kemenangan untuk Arema FC, dia tetap bermain efektif. Dalam beberapa pertandingan pemain berusia 27 tahun itu dapat suplai bola yang minim.
Namun, dia tetap bisa mencetak gol. Hanya saja, kali ini dia harus lebih siap menghadapi ketatnya kawalan pemain belakang lawan, karena sudah memahami cara bermain Gustavo Almeida.
Advertisement
Greg Nwokolo
Dia baru menjalani debut bersama Arema FC saat menghadapi Persis Solo. Itu jadi performa pertama Greg setelah musim lalu absen dari sepak bola Indonesia.
Pemain naturalisasi itu memang belum dalam top performa. Lantaran kemampuannya belum banyak terlihat dan baru masuk sebagai pengganti.
Namun, Greg mulai merasakan atmosfer pertandingan kembali. Artinya, laga kontra Persis jadi pemanasan bagi mantan striker Madura United itu.
Pelatih Arema yakin sentuhan Greg Nwokolo segera kembali. Kemampuan olah bola pemain naturalisasi kelahiran Nigeria itu tak perlu diragukan. Dia punya skill dan ketenangan di depan gawang.
Di Arema, Greg dapat tugas membuat tim lebih kompak. Dengan pemahaman berbagai bahasa, dia bisa menyatukan pemain lokal dan asing.
Termasuk membimbing pemain muda. Jadi, pemain berusia 37 tahun tersebut bakal ikut memotivasi rekan-rekannya pada laga lawan Barito Putera.
Ariel Lucero
Lucero punya daya juang tinggi di lapangan. Terkadang emosinya meledak-ledak. Namun dibalik itu, Ariel punya skill tinggi dan bisa jadi pengatur serangan Arema FC.
Dia berpotensi merusak konsentrasi pertahanan Barito Putera. Sebelumnya, Ariel Lucero sempat kurang padu dengan rekan-rekannya.
Faktor adaptasi dengan sepak bola Indonesia membuatnya sempat uring-uringan dalam latihan. Sehingga dia lebih banyak melakukan skill individu di lapangan.
Namun sejak lawan Persis, situasinya lebih baik. Kolaborasinya dengan pemain lain lebih terlihat. Gelandang kelahiran Argentina 24 tahun silam itu bisa mengontrol sisi egoisnya. Ini jadi sinyal positif bagi Tim Singo Edan.
Advertisement
Charles Raphael
Pemain multi posisi asal Brasil tersebut perannya sangat vital, yakni gelandang jangkar. Namun, saat Arema butuh stoper tangguh, dia ditarik ke belakang.
Seperti saat melawan Persis Solo. Waktu itu, Ichaka Diarra masih berkurat dengan cedera. Ternyata Charles Raphael tampil apik sebagai stoper.
Namun, jika komposisi pemain belakang sudah komplet, pemain berusia 28 tahun itu kembali jadi gelandang bertahan. Ada satu kelebihan yang membuatnya jadi ancaman bagi Barito Putera, yakni tendangan jarak jauh.
Dia sempat memperlihatkannya ketika melawan Bali United pada pekan ke-4. Beberapa kali tembakannya nyaris menjebol gawang lawan. Jika lini depan buntu, sang pemain bisa jadi solusi dengan kelebihannya itu.
Simak Persaingan Musim Ini:
Advertisement