Bola.com, Gianyar - Enam pekan BRI Liga 1 2023/2024, Arema FC belum pernah meraih kemenangan. Singo Edan hanya meraih dua poin hasil dari dua kali imbang dan empat kekalahan. Untuk sementara, mereka juga berada di posisi paling buncit dengan dua poin saja.
Terbaru, Arema FC dihajar dengan skor telak 0-4 dari Barito Putera di pekan keenam BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Sabtu (5/8/2023). Empat gol Barito dicetak oleh Gustavo Tocantins pada menit ke-13 dan 38, serta Murilo Mendes pada menit ke-24 dan 74.
Baca Juga
Advertisement
Kalah besar juga membuat Singo Edan menjadi tim dengan paling banyak kebobolan. Baru pekan keenam, skuad asuhan Joko "Getuk" Susilo ini sudah kebobolan 17 gol berbanding tujuh gol yang berhasil mereka masukkan.
Bagi Getuk, kekalahan ini membuatnya merasa bertanggung jawab penuh. Ia juga merasa cukup kecewa dengan hasil yang diraih anak asuhnya kali ini. "Tentu sangat mengecewakan, kami tidak mau menyalahkan siapapun. Ini semua tanggung jawab dari pelatih. Saya tanggung jawab dengan kekalahan ini," kata Joko Susilo saat sesi konferensi pers usai pertandingan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Amburadul
Banyak hal yang harus dievaluasi oleh Getuk. Salah satunya adalah ketika ia mencoba meraih kemenangan perdana untuk Arema FC dengan fokus di sektor penyerang. Tetapi lini belakang amburadul dan membuat lubang yang begitu besar. Pada akhirnya, pertandingan tidak berjalan dengan seimbang.
"Kami sudah berusaha membenahi tapi kami fokus di penyerangan memang karena kami ingin menang saat kami konsentrasi ke menyerang kembali lagi yang terjadi lubang di pertahanan kami," bebernya.
"Pergantian babak kedua kami sudah tertinggal 3-0 tidak ada cara lain kecuali menambah pemain depan untuk mengejar, tapi kami sudah berusaha keras tapi tidak bisa mendapatkan gol itu. Kalaupun masih kebobolan satu tak lebih dari kesalahan tim kami sendiri beberapa kali kami bertahan merebut bola justru kena ke lawan," tambahnya.
Advertisement
Sudah Coba Perbaiki Mental, Tapi Hasilnya Sama Saja
Melihat gaya permainan Dendi Santoso dan kolega, seperti tidak ada semangatnya. Mental bermain anak asuhnya terlihat terganggu dan ia menyadari hal tersebut. Menurut Getuk, perbaikan dari sektor eksternal sudah dilakukan seperti memberikan motivasi dan sebagainya.
Namun harus dibarengi juga dengan membangun semangat dalam diri pemain. "Untuk masalah mental kami sudah berusaha memperbaikinya dari eksternal maupun internal. Sudah dicoba semua. Sekarang kembali ke internal pemain sendiri," ucapnya.
"Kalau dijadikan masalah bagaimanapun kita beri motvasi akan kesulitan. Kami tekankan selalu kepada pemain harus bisa mengatasi sendiri meski dari luar selalu memotivasi pemain situasi tidak mudah tapi kembali lagi tidak ada alasan untuk semua itu karena memang begini situasinya," paparnya.