Bola.com, Solo - Panitia Pelaksana (Panpel) Persis Solo masih belum menemukan formula yang ampuh untuk mengantisipasi suporter tamu yang nekat datang meski sudah ada larangan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi diminta memberi solusi.
Yang terbaru, pertandingan pekan ketujuh BRI Liga 1 antara Persis Solo melawan Persib Bandung yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Selasa (8/8/2023), sempat diwarnai gesekan antarkelompok suporter.
Baca Juga
Advertisement
Bentrok antara suporter Persis dengan Persib yang pecah di sayap utara tribune Stadion Manahan ini dipicu aksi saling ejek antara kedua kubu. Beruntung, pihak keamanan dan kepolisian bisa meredam gesekan ini sehingga tak meluas.
Bukan tidak mungkin, kericuhan yang terjadi pada laga ini bakal membuat kedua tim mendapatkan hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Apalagi, ada regulasi soal larangan kehadiran tim tamu pada BRI Liga 1 musim ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
PT LIB Diminta Beri Solusi
Ketua Panpel Persis Solo, Ginda Ferachtriawan, mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan dalam rapat koordinasi soal larangan kehadiran suporter tamu. Namun, tetap saja hal ini dilanggar.
Oleh karena itu, dia meminta PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memberikan solusi yang konkret kepada panpel atau local organizing committee (LOC) soal cara mengantisipasi hal tersebut.
“Tugas kami hanya memastikan bahwa pertandingan bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Hal itu selalu kami sampaikan di setiap rapat koordinasi dengan PT LIB bagaimana dengan suporter tim tamu. Kita berharap ada solusi yang jelas,” kata Ginda.
Advertisement
Suporter Tanpa Atribut
Pihak keamanan memang cukup kesulitan mengidentifikasi kehadiran suporter tamu saat hendak memasuki stadion. Penyebabnya, suporter tamu tak menggunakan atribut yang berafiliasi dengan klubnya.
Hal ini biasanya baru diketahui saat mereka mulai mengumpul di area tribune tertentu dan mulai menyanyikan yel-yel untuk mendukung tim kebanggaannya.
Ginda pun berharap PT LIB mampu memberi solusi. Sebab, suporter tak bisa begitu saja diusir keluar dari stadion karena mereka juga sudah memiliki tiket resmi.
“Karena pada pertandingan tersebut, memang tidak ada atribut yang digunakan suporter tamu. Namun tetap masih ada nyanyian, masih ada ejekan,” ujarnya.
“Ya kalau seperti ini, Panpel harus melakukan apa? Itulah yang nanti akan kami minta solusinya dari PT LIB,” Ginda menambahkan.
Penjualan Tiket Bisa Dilacak
Ginda menjelaskan, tiket yang didapatkan oleh suporter tamu ini sebetulnya bisa dilacak dari Riwayat pembeliannya. Oleh hal itu, kejadian ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi tim ticketing.
“Tiketnya memang acak. Sebagian besar di sayap utara. Sebagian tiket juga sudah kami foto. Karena gelang tiket bisa kita lacak sebenarnya siapa yang menjual,” kata Ginda.
“Ini menjadi bahan evaluasi tim ticketing. Jadi bisa ketahuan siapa yang menjual. Apakah itu elemen suporter, apakah mereka titip, atau memang beli di store Persis Solo. Nanti bisa ketahuan semua,” lanjutnya.
Advertisement