Bola.com, Malang - Tercatat Arema FC sudah tiga kali kali bermain di homebase sementara, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada BRI Liga 1 2023/2024.
Hanya saja sepertinya, tim berjulukan Singo Edan itu masih belum terlalu nyaman menggunakan stadion tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Buktinya, Arema hanya bisa meraih satu poin saat main di Dipta, hasil dari menahan Persib Bandung di pekan kedua.
Sedangkan saat melawan Bali United dan Barito Putera, mereka dibuat malu. Malam hari ini, tim berjulukan Singo Edan ini akan mencoba peruntungannya lagi. Mereka bertemu dengan Rans Nusantara.
Jika gagal meraih kemenangan, sepertinya Arema harus segera mencari cara untuk mempercepat renovasi Stadion Gajayana, Malang.
Karena stadion tersebut masih belum memenuhi syarat untuk penerangan dan tribune penonton untuk menggelar pertandingan BRI Liga 1.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merasa Seperti Tandang
Bek kanan Arema, Hamdi Sula mengaku jika saat ini belum bisa menganggap Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai kandang sendiri.
Ditambah dengan sepinya penonton yang datang. Hanya segelintir Aremania yang datang di setiap laga kandang.
"Kami masih merasa seperti bermain di kandang lawan. Masih proses adaptasi juga. Semoga bisa cepat menyatu dengan stadion ini,” kata mantan pemain PSMS Medan tersebut.
Selama persiapan dan jika jarak antar pertandingan cukup jauh, Arema memilih menggelar latihan di Malang. Karena itu, mereka masih merasa asing dengan Bali.
Namun, jelang lawan Rans, mereka sedikit lebih lama tinggal di Pulau Dewata. Tak lain tujuannya agar pemain merasa lebih nyaman berada Bali. Selain itu juga mengurangi kelelahan di perjalanan.
Advertisement
Dua Pekan Tak Pulang
Perlu diketahui, selain masih asing dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta, pemain Arema terlalu banyak melakukan perjalanan.
Seperti dalam dua pekan terakhir, mereka tidak pulang ke Malang. Salah satu tujuannya untuk mengurangi kelelahan di jalan.
Karena dalam enam pekan awal BRI Liga 1, pemain Arema selalu di pulangkan ke Malang. Baik setelah menjalani laga tandang maupun kandang di Bali.
"Sejak dari Bali melawan Barito Putera, lalu ke Semarang, dan sekarang ke Bali lagi. Sebenarnya bukan jadi alasan. Karena situasinya seperti ini. Kami harus jalani dan berusaha,” kata pelatih sementara Arema, Kuncoro.