3 Fakta Setelah PSIS Mempermalukan Dewa United di Tangerang: Sukses Besar, Pelajaran buat Kiper Belanda

PSIS Semarang jadi tim pertama yang bisa mengalahkan Dewa United di Stadion Indomilk Arena. Tiga laga kandang sebelumnya, Dewa United selalu bisa meraih poin. Persik Kediri dan Arema sempat jadi korban mereka. Sedangkan saat melawan Persis berakhir imbang.

Sebenarnya, saat melawan PSIS, Dewa United menguasai permainan. Sebanyak 65 persen ball possesion jadi milik tim besutan Jan Olde Rienkerink. Kekalahan pertama tersebut sangat menyakitkan.

Dewa United terpancing main terbuka di pengujung pertandingan demi mengejar ketertinggalan. Sampai menit 80 mereka hanya tertinggal satu gol. Tapi, PSIS bisa menambah dua gol lewat serangan balik PADA pengujung pertandingan.

Sementara bagi PSIS, ini jadi kemenangan paling besar. Tak lain karena di laga ini mereka tampil dengan komposisi terbaik. Carlos Fortes, Taisei Marukawa dan Gali Freitas jadi trisula di lini depan. Begitu juga dengan Lucas Gama dan Boubakary Diarra.

Tapi, mereka bermain efektif di laga ini. Ketika berhasil mendapat bola, serangan yang dibangun langsung membahayakan gawang Dewa United. Kembalinya Fortes membuat pertahanan lawan ketar-ketir. Dia sempat absen dalam tiga pertandingan akibat sanksi dari komdis PSSI.

Kiper Dewa United, Sonny Steven saat ini jadi yang terbaik di Liga 1. Karena dia punya 37 save musim ini. Namun pemain PSIS memberikan pelajaran bagi kiper asal Belanda itu. Gawangnya dibobol 4 gol. Jumlah kebobolan terbanyak bagi Sonny dalam satu pertandingan.

Namun, di laga ini dia tetap melakukan banyak penyelamatan. Yakni 5 kali save. Jika bukan Sonny yang bermain, gawang Dewa United bisa kebobolan lebih banyak.

Total, Sonny kebobolan 8 gol dari 7 pertandingan. Dia membuat 2 kali cleansheet dan 37 save. Statistik itu membuatnya jadi yang terbaik untuk posisi kiper di Liga 1.