Persija Gagal Kalahkan Arema FC di BRI Liga 1, Thomas Doll Sewot dengan Lapangan Stadion Patriot

Lapangan Stadion Patriot memang buruk. Permukannya tidak rata, rumputnya menguning, hingga botak di beberapa area. Kondisi itu dipicu karena pemakaian lapangan yang terlalu sering.

Selain Persija, Bhayangkara FC juga berkandang di Stadion Patriot. Kedua tim harus bergantian menggunakan venue berkapasitas 30 ribu itu. Jedanya bisa sampai satu hari antarpertandingan.

"Lapangannya bencana. Kami bermain di kandang dan kami harus bertanya air untuk menyiram lapangan. Ini adalah stadion kandang kami saat ini," ujar Thomas Doll dalam konferensi pers pasca-laga.

"Lapangannya menyulitkan. Ini tidak benar karena kami mencoba memainkan sepak bola kami dan bagi musuh ini bagus karena mereka bertahan di belakang," imbuhnya.

"Tapi, ketika bola selalu melompat-lompat dan lapangannya sangat keras, ini tidak mudah. Beberapa pemain memiliki masalah dengan lapangan seperti ini."

"Mengapa kami tidak bisa memiliki lapangan yang normal? Saya meminta sebelum pertandingan dan ketika jeda babak pertama, lapangan mesti disiram," papar Thomas Doll.

"Ini tidak benar untuk kami. Sebab, kami membutuhkan lapangan yang bagus dalam kondisi yang bagus dan ini tidak bisa terjadi," jelas arsitek asal Jerman tersebut.

Persija sebenarnya mempunyai dua kandang untuk musim ini. Selain Stadion Patriot, Macan Kemayoran juga mendaftarkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.

"Kami tidak bisa bermain di SUGBK, kami bermain di sini. Ini tidak masalah. Tetapi ke depannya, lapangan harus sedikit lebih baik," ucap Thomas Doll.