3 Kunci Kebangkitan Arema di BRI Liga 1: Julian Schwarzer Ciamik, Dedik Bisa Gantikan Sang Top Scorer

Kehadiran pelatih baru di Arema FC sangat berperan dalam kemenangan ini. Fernando Valente sejak menit awal berdiri di pinggir lapangan untuk memberikan instruksi. Pelatih 64 tahun asal Portugal ini sering mengingatkan anak buahnya untuk bertahan ataupun saat membangun serangan.

Taktiknya bisa diterjemahkan dengan baik oleh Dendi Santoso dkk. Umpan satu dua sentuhan lebih terlihat. Terutama di babak kedua. Saat Persikabo kelelahan, Fernando memasukkan beberapa pemain yang punya kecepatan, seperti Charles Lokolingoy, Samuel Balinsa dan Flabio Soares.

Artinya, semua rencana mantan pelatih Shakthar Donetsk II, Ukraina ini berjalan lancar di laga debutnya. Padahal dia hanya punya waktu 4 kali latihan untuk mempersiapkan timnya. Namun dia bisa dengan cepat melakukan adaptasi dengan para asisten pelatih dan pemainnya.

Di laga ini, Arema tak diperkuat striker haus gol, Gustavo Almeida. Tanpa kehadiran top skorer sementara Liga 1, banyak yang meragukan Singo Edan. Sebab, 9 gol Arema semua dicetak oleh Gustavo. Namun, keraguan itu pudar.

Karena striker lokal, Dedik Setiawan berhasil menggantikan peran Gustavo. Dia tampil apik dan merepotkan pertahanan Persikabo. Sebuah gol pada menit 30 menjadikannya pemain kedua yang bisa mencetak gol untuk Arema musim ini.

Hanya saja, Dedik ditarik keluar menit 72. Arema ingin mempertajam serangan dengan memasukkan Charles Lokolingoy. Beberapa peluang berhasil didapat. Tapi Charles belum bisa menambah keunggulan Arema.

Kiper asal Filipina ini membuat cleansheet pertamanya di Liga 1. Dalam laga ini, Julian tak terlalu banyak melakukan penyelamatan. Hanya dua save yang dibuatnya. Tapi itu sudah cukup membuat gawangnya tidak kebobolan. Karena dua save itu dibuat untuk menggagalkan dua peluang terbaik yang dimiliki Persikabo.

Total Julian sudah tampil dalam 6 pertandingan di Liga 1. Meski dalam 5 laga sebelumnya dia selalu kebobolan, bukan berarti performanya jelek. Justru dia lebih banyak melakukan penyelamatan. Karena sebelumnya pertahanan Arema tergolong rapuh. Saat lawan Persikabo, skema pertahanan Singo Edan jauh lebih rapat.