Sukses


Carneiro Kiko, Aktor di Balik Solidnya Lini Pertahanan RANS Nusantara di BRI Liga 1

Bola.com, Jakarta RANS Nusantara menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di BRI Liga 1 2023/2024. Sampai pekan ke-10, gawang klub berjulukan The Prestige Phoenix itu baru jebol sembilan kali.

Jumlah itu masih lebih baik ketimbang catatan milik Borneo FC, Barito Putera, dan PSIS Semarang yang sudah kemasukan 10 gol. Sedangkan pemuncak klasemen Madura United justru sudah kebobolan 12 kali.

Selain itu, RANS Nusantara juga mencatatkan clean sheet alias tak kebobolan dalam tiga laga. Antara lain ketika meladeni kekuatan PSS Sleman (0-0), Arema FC (1-0), dan Dewa United (0-0).

Sementara untuk produktivitas, tim milik Raffi Ahmad itu sudah mencetak 12 gol. Hasil itu menempatkan mereka duduk di peringkat lima klasemen sementara dengan 16 poin. Perinciannya meraih empat kemenangan, empat imbang, dan dua kekalahan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Lini Belakang Solid

Performa impresif RANS Nusantara sejauh ini tidak lepas dari performa apik lini belakang mereka. Sektor pertahanan yang ditempati Francisco Carneiro Kiko, Angelo Meneses, Dallen Doke, dan Taufik Hidayat tampil sangat solid.

Tak seperti musim lalu, keroposnya lini belakang tidak menjadi problem pada kompetisi musim 2023/2024. RANS Nusantara bukan lagi tim yang biasa menjadi lumbung gol bagi lawan.

Dibalik tangguhnya lini belakang RANS Nusantara, ada salah satu pemain yang cukup mencuri perhatian sampai pekan ke-10 ini. Sosok yang dimaksud adalah bek muda Francisco Carneiro Kiko.

Pemain berusia 23 tahun itu selalu menjadi andalan pelatih Eduardo Almeida untuk mengawal barisan belakang The Prestige Phoenix. Posisinya tak tergantikan dengan mencatat 900 menit bermain.

Duetnya bersama Angelo Meneses di sektor bek tengah menjadi tembok kukuh yang sulit ditembus lawan. Maka tak heran jika Eduardo Almeida selalu memasangnya sebagai starter selama 10 pekan Liga 1 bergulir.

3 dari 4 halaman

Debut di Liga Indonesia

Bek kelahiran 25 Maret 2000 itu merupakan debutan di Liga Indonesia. Meski baru kali pertama berkiprah di Tanah Air, Kiko rupanya tak begitu mendapat kendala adaptasi bersama tim barunya.

Pemain asal Portugal itu merasa senang bisa berkarier di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia. Kiko bahkan mengaku sudah menantikan kesempatan bergabung dengan RANS Nusantara sejak lama.

Pemain bernomor punggung 26 di RANS Nusantara itu kemudian menceritakan alasan meninggalkan Eropa dan memilih datang ke Asia di usia yang terbilang muda.

"Perjalanan saya sebagai pemain sepak bola masih dini. Tapi semua pencapaian sejauh ini, saya peroleh dengan usaha yang sangat keras dan jalannya tidak selalu mulus," ujar Kiko.

"Kesempatan datang ke Indonesia dan kini bergabung dengan RANS Nusantara memang sudah saya nantikan," sambung pemain berpostur 182 cm itu.

 

4 dari 4 halaman

Kesempatan Emas

Bagi Kiko, bisa berkarier di luar negeri adalah kesempatan emas. Menurutnya ini merupakan bagian dari proses pengembangan diri yang harus dijalani setiap pemain muda.

"Sebagai seorang pemuda, saya selalu mengejar peluang untuk mencari pengalaman di luar Portugal. Saya ingin meninggalkan Portugal untuk meningkatkan nilai saya sebagai manusia dan tentunya sebagai pesepak bola," kata Kiko.

"Datang ke Indonesia yang secara budaya sangat berbeda dengan Portugal dan beradaptasi dengan realita baru sungguh penting untuk pengembangan diri saya,"

"Bergabung dengan RANS merupakan langkah karier yang penting dan menguntungkan. Selain itu, sepak bola tentu adalah olahraga paling membangkitkan semangat di dunia, dan saya menikmati bermain di Indonesia," pungkasnya.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer