Bola.com, Kediri - Hampir enam tahun Musikan menderita kanker testis. Namun perjuangan berat dialaminya selama dua tahun terakhir. Ketika akar kanker tersebut mulai menyerang organ vitalnya.
Namun peraih gelar Pemain Terbaik Liga Indonesia 2003 itu berhasil sembuh total dari kanker yang diidapnya. Kepada bola.com, Musikan menceritakan kronologis dan orang-orang yang menjadi motivator bagi kesembuhannya.
Baca Juga
Advertisement
"Pada 2017 sudah terasa gejalanya. Tapi waktu itu, saya kira terkena hernia. Jadi saya cuek dan tak begitu memikirkannya. Tapi saya tetap berobat ke dokter praktek umum," kata Musikan membuka kisahnya.
Gejala kanker itu memang tak begitu mengganggu aktivitasnya. Musikan masih bisa bekerja di Dinas PUPR Kota Kediri maupun melatih siswa football class SMPN 2 Kediri.
Namun pada 2022 sepulang mengantar anak sulungnya kuliah di Universitas Jember, kanker itu mulai ganas menyerang.
"Pulang dari Jember, paha kanan saya bengkak besar sekali. Karena panik, saya periksa di RSUD Gambiran. Nah, saat itulah saya divonis terkena kanker testis," ucapnya.
Dokter Gunandar Rachmadi menyarankan agar Musikan operasi pengangkatan testis.
"Setelah vonis itu, saya sempat pulang. Saya takut operasi. Tapi rasa sakit di sekitar selangkangan makin parah. Akhirnya saya putuskan operasi," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kemoterapi
Proses perawatan masih terus berlanjut. Selama setahun Musikan harus menjalani empat kali kemoterapi di RS Panti Nirmala Kota Malang.
"Saat kemoterapi saya ditangani dokter Kurnia Penta. Saya enggak bisa makan. Asupannya hanya makanan lembek dan jus buah. Rambut saya rontok semua. Badan juga kurus sekali. Berat badan sampai turun 20 kilogram," ungkapnya.
Musikan mengungkapkan mentalnya runtuh saat divonis kanker. Dia merasa ajalnya sudah dekat. Pikirannya makin galau jika memikirkan tiga buah hatinya yang masih butuh bimbingan dan biaya hidup.
Advertisement
Jalan Kesembuhan
Dia makin sedih bila melihat Aisyah Humaira, anak bungsunya yang masih berusia dua tahun.
"Saya sudah dikaruniai dua anak cowok. Tapi saya ingin sekali punya anak cewek. Kasihan Aisyah jika saya meninggal dunia. Tapi pikiran itu saya buang jauh-jauh. Sebaliknya Aisyah saya jadikan motivasi sembuh. Saya berdoa agar sembuh dan bisa merawat Aisyah sampai dewasa," katanya.
"Allah SWT yang menyembuhkan saya. Alhamdulillah, saya sudah pulih total. Istri dan anak-anak yang menguatkan saya. Ayah kandung, adik, dan mertua juga mendukung. Mereka mendorong dan meyakinkan, jika saya pasti bisa sembuh," tuturnya dengan mata berkaca-kaca-kaca.
Sebastian Haller
Namun ada satu sosok lagi yang tak sengaja juga jadi inspirator. Dia adalah Sebastian Haller. Pada 2022, striker Borussia Dortmund ini juga terkena kanker testis dan berhasil sembuh.
"Saat senggang, saya iseng googling berita pemain luar negeri. Saya menemukan dan membaca kisah Sebastian Haller. Kisah dia itu jadi inspirasi dan menguatkan saya. Saya masih kangen ingin melatih sepakbola anak-anak lagi," pungkasnya.
Advertisement